Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tsamara Amany: Tiap Anak Muda yang Masuk Politik Pasti Punya Privilege Keluarga

Namun, menurut Tsamara Amany, bukan berarti mereka yang punya keistimewaan bisa direndahkan karena mengambil 'jalan pintas'.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
zoom-in Tsamara Amany: Tiap Anak Muda yang Masuk Politik Pasti Punya Privilege Keluarga
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
Politisi muda Tsamara Amany (kanan) menerima cinderamata dan foto bersama dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra (kiri) seusai wawancara khusus di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Rabu (22/11/2023). TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 saat usianya baru menginjak 36 tahun.

Sejumlah pihak memandang hal ini sebagai keistimewaan yang didapat Gibran karena merupakan putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menyikapi anggapan ini, poltisi muda Tsamara Amany mengakui setiap anak muda yang masuk dalam dunia politik pasti punya privilege masing-masing.

Begitu juga seperti dirinya ketika masuk politik dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), punya keistimewaan dari sisi keluarga.

Hal ini disampaikan Tsamara saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

"Pasti setiap anak muda yang masuk dalam politik itu punya privilege, punya keistimewaan. Saya punya keistimewaan, kalau misalnya keluarga saya nggak mendidik saya dengan baik, secara finansial keluarga nggak bisa membantu, mungkin saya nggak bisa masuk politik juga," kata Tsamara.

Berita Rekomendasi

Namun mantan politikus PSI ini menjelaskan, bukan berarti mereka yang punya keistimewaan bisa direndahkan karena mengambil 'jalan pintas'.

Justru menurutnya keistimewaan yang dimiliki oleh seseorang harus dimanfaatkan dan digunakan untuk membantu orang banyak.  

"Kita tidak bisa memungkiri, memang pada akhirnya mungkin orang orang yang duduki posisi strategis adalah orang yang memiliki privilege ini," katanya.

"Dan semua memiliki keistimewaan itu. Tapi paling penting, bukan menganggap rendah orang yang istimewa. Tapi bagaimana bisa menggunaan keistimewaan mereka untuk membantu orang banyak," lanjut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas