Diplomasi dan Donasi jadi Cara Indonesia Menunjukkan Solidaritas untuk Palestina
Aksi nyata ini membuktikan komitmen Indonesia dalam mendukung hak-hak dan kesejahteraan rakyat Palestina.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia telah lama menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina yang tidak hanya terbatas pada kebijakan pemerintah, tetapi juga meluas ke inisiatif masyarakat sipil.
Aksi nyata ini membuktikan komitmen Indonesia dalam mendukung hak-hak dan kesejahteraan rakyat Palestina.
Dekan Fisip Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Semiarto Aji Purwanto mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyatakan dukungan kepada rakyat Palestina yang saat ini tengah menghadapi serangan Israel.
"Wujud nyata dari keberpihakan tersebut bisa beragam mulai dukungan politik, dukungan diplomatik, atau pemberian bantuan dalam wujud apapun, termasuk donasi, merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan," katanya saat menjadi pembicara diskusi memperingati Hari Internasional Untuk Solidaritas Palestina yang diselenggarakan Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI, Rabu (29/11/2023).
Dalam acara ini Kepala Departemen HI UI Asra Virgianita menyerahkan donasi Rp 115 juta dari alumni HI UI kepada Dubes Palestina Untuk Indonesia Zuhair Al Shun sebagai simbol dukungan kepada rakyat Palestina.
Dikatakan Semiarto, dukungan-dukungan tersebut harus dilakukan secara bertanggungjawab dalam koridor kemanusiaan tadi dan tepat pada sasaran.
Terkait ajakan memboikot produk yang berasal dari Israel masih mengemuka di lingkungan masyarakat, Semiarto berpandangan boikot harus mempertimbangkan betul dasar pelaksanaannya agar bisa tepat pada sasaran.
"Jangan sampai langkah semacam itu justru kontraproduktif bagi upaya kemerdekaan Palestina atau memecah belah bangsa kita sendiri," ujar Semiarto.
Baca juga: PMI Kirim Tim ke Gaza, Jusuf Kalla Inisiasi Gudang Logistik Besar di Perbatasan Mesir-Palestina
Ia pun mengingatkan, di era disinformasi dan hoaks sering terjadi, kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai pijakan kita dalam memberikan dukungan-dukungan tersebut.
Dosen Hubungan Internasional UI, Prof Evi Fitriani, PhD mengatakan, aksi boikot yang dilakukan saat ini kurang relevan dalam rangka membantu rakyat Palestina.
"Kita harus yakin kalau boikot kita itu memang efektif, jangan memboikot yang kita sendiri tidak tahu, itulah penting nya kelompok penengah, kelompok akademia untuk melakukan riset dan memberikan semacam guidance, mana produk-produk yang perlu diboikot," katanya.
Menurutnya, produk yang harus diboikot adalah produk senjata, yang benar-benar dipakai untuk menghabisi atau membunuh rakyat Palestina, perusahaan-perusahaan yg terlibat dalam perdagangan senjata.
"Itu yang paling penting," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.