Diplomasi dan Donasi jadi Cara Indonesia Menunjukkan Solidaritas untuk Palestina
Aksi nyata ini membuktikan komitmen Indonesia dalam mendukung hak-hak dan kesejahteraan rakyat Palestina.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
Harus ada penelitian lebih lanjut mengenai produk yag benar-benar mendukung Israel. Maka menurutnya, boikot produk yang marak terjadi dan secara sporadis tersebut tidak benar-benar relevan dalam membantu perjuangan.
"Kalau (boikot. red) yang lain-lainnya kita harus pelajari karena sistem global itu sudah sangat rumit dan kadang-kadang kita tidak tau pemilik modalnya ada di mana dan pekerjaannya belum tentu orang yang terlibat dengan Israel, bisa jadi pekerjanya orang Indonesia dan orang Palestina," katanya.
Saat ini, seruan untuk memboikot produk-produk perusahaan besar yang terlibat dalam mendukung serangan Israel ke Palestina, kian masif dilakukan.
Kini muncul Boycott, Divestment, & Sanctions atau BDS Movement, sebuah platform yang tersambung dengan warganet seluruh dunia.
Dilansir dari Tribun Jabar, platform ini didukung oleh serikat pekerja, gereja, LSM, dan gerakan yang mewakili jutaan orang di setiap benua dan terdapat kampanye BDS yang dinamis di komunitas-komunitas di seluruh dunia.
Laman BDS mencantumkan berbagai organisasi dan perusahaan yang beroperasi baik dengan Israel maupun di atas tanah Palestina.
Di Indonesia, gerakan BDS merilis daftar merek yang menjadi target boikot produk dan brand yang memerlukan tekanan sosial agar tidak mendukung Israel.
Brand-brand itu terdiri dari AXA, Puma, Hewlett Packard (HP), dan Siemens. Kemudian Domino’s Pizza, Starbucks, Burger King, Papa John’s Pizza, Pizza Hut, Mcdonalds, Carrefour, Grup Nestle, P&G, Kraft, Coca Cola, Pepsico, Johnson & Johnson, Unilever, MARS, Kellogg’s, Disney, L'Oréal dan tidak ada nama Danone dalam daftar itu.
Co-Inisiator BDS Israel di Indonesia M Syauqi Faiz, mengatakan, ajakan aksi boikot ini intinya didasari karena Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional.
"Tujuan kita sebenarnya adalah menghentikan pihak-pihak seluruh dunia. Termasuk Indonesia untuk terlibat di dalam pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel," ujar M Syauqi.