Solusi Kreatif Olah Limbah Lewat Bank Sampah: Sungai dan Lingkungan Bebas Cemaran, Warga Raup Cuan
Melalui komunitas Bank Sampah Rukun Santoso Polanharjo Klaten, sampah bisa disulap menjadi produk kreatif seperti dompet, aneka tas, dan baju.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Siapa sangka limbah sampah yang kebanyakan tak lagi digubris bisa disulap menjadi barang bernilai ekonomis?
Itulah yang dilakukan warga Dukuh Karanglo, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.
Melalui komunitas Bank Sampah Rukun Santoso yang dirintis sejak 2013, sampah bisa disulap menjadi produk kreatif seperti dompet, aneka tas, hingga baju dan topi.
Semenjak ada bank sampah, aliran irigasi dan sungai di kawasan desa makin asri terbebas dari limbah.
Ketua Komunitas Bank Sampah Rukun Santoso, Sriyono, menjelaskan apa saja yang dilakukan mereka.
Pertama, mereka mengambil sampah dari rumah-rumah warga dan dari PT Tirta Investama (Aqua Klaten) yang dikhususkan untuk diambil Bank Sampah Rukun Santoso.
"Sampah kemudian dipilah, ada yang sampah plastik, kertas, sampah layak kreasi, dan sampah yang bisa diolah menjadi pupuk kompos," ujar Sriyono saat ditemui, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Danone AQUA Terapkan Strategi Keberlanjutan di Pabrik Klaten Lewat PLTS Atap dan Taman KEHATI AQUA
Sampah-sampah seperti kardus dan kertas bisa dijual kiloan. Warga yang menyetorkan sampah-sampah itu bisa mendapat uang.
"Sampah dari tiap rumah kami timbang, kami catat, kemudian dikalkulasi untuk disetorkan ke rekening masing-masing," ungkap Sriyono.
Saat ini, sudah ada 116 nasabah Bank Sampah Rukun Santoso, baik dari warga setempat maupun dari luar.
"Bukan hanya warga sini, tapi ada juga dari sekolah bahkan dari luar daerah," ujar Sriyono.
Dalam satu bulan, total sampah yang bisa langsung dijual seperti kardus, kertas, hingga besi itu bisa mencapai Rp 9-10 juta.
Olah Sampah Jadi Barang Bernilai Jual