Sejarah HUT Dharma Wanita Persatuan yang Diperingati pada 7 Desember 2023
Berikut ini sejarah dari HUT Dharma Wanita Persatuan yang diperingati setiap 7 Desember 2023, namun berdirinya organisasi ini pada 5 Agustus 1974
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Hari ulang tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan diperingati pada 7 Desember 2023.
Tahun ini HUT Dharma Wanita Persatuan jatuh pada hari Kamis, 7 Desember 2023.
Organisasi yang beranggotakan istri pegawai negeri sipil (PNS) ini berdiri pada 5 Agustus 1974 dengan nama Dharma Wanita, tetapi ditetapkannya pada 7 Desember 1999 dengan nama Dharma Wanita Persatuan.
Ditetapkannya organisasi ini untuk meningkatkan sumber daya keluarga PNS dalam kesejahteraan nasional yang mana diketuai oleh istri menteri dalam bidang aparatur negara.
Selain itu, tugas organisasi ini ialah untuk membina anggota, memperkuat rasa persatuan, meningkatkan kemampuan, memperdulikan sosial, dan menjalin kerjasama dnegan berbagai pihak.
Pergantian nama tersebut merupakan ide Ibu Negara saat itu, Tien Soeharto yang merupakan istri Presiden Soeharto.
Baca juga: Kumpulan Link Twibbon HUT ke-24 Dharma Wanita Persatuan 2023, Beserta Cara Membuatnya
Lantas, bagaimana sejarah Dharma Wanita Persatuan?
Sejarah Dharma Wanita Persatuan
Organisasi Dharma Wanita Persatuan ini berawal pada 5 Agustus 1974 dan didirikan oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI saat itu, Amir Machmud.
Berdirinya organisasi Dharma Wanita ini juga diprakarsai oleh Tien Soeharto sebagai Ibu Negara saat itu.
Dihimpun dari laman Dharma Wanita Persatuan, organisasi ini beranggotakan para istri pegawai Republik Indonesia, anggota ABRI, dan pegawai BUMN.
Pada tahun 1998 era reformasi, terdapat perubahan pada Dharma Wanita ini, yakni tidak ada lagi campur tangan dalam politik.
Oleh karena itu, Dharma Wanita saat itu menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, independen dan demokrasi.
Adapun tambahan dari nama Dharma Wanita menjadi Dharma Wanita Persatuan yang disesuaikan denagn nama Kabinet Persatuan Nasional saat dipimpin oleh Presiden Abdurrachman Wahid atau Gus Dur.