Wapres Ma'ruf Amin: Utamakan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi
Ma'ruf Amin mengatakan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat saat ini perlu diutamakan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin mengatakan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat saat ini perlu diutamakan.
Selain itu, kata dia, BNPB, BPBD, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten juga perlu berkoordinasi terkait dengan upaya evakuasi tersebut.
"Pertama, tentu korban-korban itu supaya segera dievakuasi bekerja sama BNPB dan BPBD, provinsi, dan juga Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Ini supaya segera dievakuasi," kata Ma'ruf usai kegiatan di Bali Nusa Dua Convention Center pada Rabu (6/12/2023).
"Kedua, juga supaya melarang masyarakat mendaki ke daerah yang berbahaya," sambung dia.
Baca juga: Update Evakuasi Pendaki Gunung Marapi: 1 Orang Belum Ditemukan, Lokasi Pencarian Diperluas
Ma'ruf mengatakan perlu juga ada kerja sama antara BPBD dengan PVMBG terkait langkah-langkah mitigasi vulkanik.
Peringatan dini, kata dia, perlu dilakukan untuk menghindari potensi bahaya dari aktifitas vulkanik yang mungkin terjadi.
"Dan tadi seperti tadi dikatakan ada (alat pemantauan) yang dicuri. Itu supaya pengamanannya (ditingkatkan). Jadi ke depan, hal ini harus lebih dibenahi, hal-hal yang bisa mencegah kemungkinan terjadinya pada saat-saat yang terjadi berbahaya," kata dia.
Jumlah Korban Sementara
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan hingga Selasa (5/12) pukul 22.28 WIB, jumlah korban terkonfirmasi meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi bertambah menjadi 15 orang.
Sementara 8 pendaki lainnya masih dicari keberadaannya.
"Dari total 15 yang terkonfirmasi, 10 diantaranya sudah teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (6/12/2023).
Sementara 5 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Hingga kini proses pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Dilaporkan sampai hari ini, Gunung Marapi tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak 46x. Erupsi terakhir tercatat melalui seismograf pada Selasa (5/12/2023) pukul 06.24 WIB dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik.
Gunungapi dengan ketinggian 2.891 mdpl tersebut masih berstatus waspada atau level II.
BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun pada jarak kurang dari 3 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat yang berada di 4 kecamatan terdekat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah serta memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
"Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu yang masih simpang siur dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Harap selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat," pesan pria yang biasa disapa Aam ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.