Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pusat Data Nasional Diyakini Dapat Ciptakan Kesetaraan

Andi Yuniantoro menyampaikan kehadiran Pusat Data Nasional dalam konteks layanan nanti akan bisa terintegrasi seluruhnya

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pusat Data Nasional Diyakini Dapat Ciptakan Kesetaraan
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Talkshow Kedaulatan Data Indonesia bersama Kominfo di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Executive Officer Inixindo Jogja Andi Yuniantoro menyampaikan kehadiran Pusat Data Nasional dalam konteks layanan nanti akan bisa terintegrasi seluruhnya baik pihak swasta maupun pemerintah.

Menurutnya, ada beberapa yang dapat diintegrasikan.

Pertama, infrastruktur, karena daerah Indoensia tidak semuanya kaya, ada yang tertinggal dan ada yang maju.

Maka pemerintah wajib hadir membangun standar infrastruktur yang sama supaya pancarannya setara.

”Kalau tidak demikian sama kapan kita mau sampai barengnya sehingga pembangunan infrastruktur ini yang kita sebut Pusat Data Nasional,” ungkap Andi dalam Talkshow Kedaulatan Data Indonesia bersama Kominfo di Ballroom Ruby Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Kedua, keamanan dengan beragamnya SDM ada yang kompenten dan belum kompeten maka pemerintah wajib membuat standar keamanan jangan sampai isu bocor data hack dan sebagainya menjadi pemberitaan yang hampir kita dengar.

Baca juga: Kemenkominfo: Data Strategis Pemerintah Wajib Ditempatkan di PDN

Berita Rekomendasi

”Yang ketiga integrasi pusat data layanan sebab kita ini negara Indonesia, negara kesatuan sehingga integrasi menjadi keharusan,” tukas Andi.

Andi mengatakan pemerataan akses digital pun hal yang juga tidak kalah penting maka dari itu pemerintah melalui BTS 4G sudah berupaya mengatasi blankspot di wilayah 3 T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).

Lebih lanjut, pemerintah pun sudah meluncurkan satelit Satria-1 disusul kemudian layanan satelit internet Starlink milik Elon Musk.

“Itu menjadi suatu usaha yang dilakukan pemerintah pusat untuk membuat daerah 3 T dapat terlayani internet,” paparnya.

Dia menjabarkan isu pencurian data juga menjadi suatu hal yang krusial untuk dicegah.

Baca juga: Kemenkominfo Jamin Hacker Tidak Bisa Tembus Pusat Data Nasional di Cikarang

Misalnya, model hacker transformware yang memberikan enkripsi terhadap data untuk dibukanya para hacker harus mengasi tebusan.

Dari cara itu ada motif keekonomian, tetapi ada juga hacker yang hanya menunjukkan dirinya jago.

“Seperti Bjorka itu kan hanya mau menunjukkan bahwa dia jago,” tutur Andi.

Di dalam dunia keamanan data ada beberapa fase antara lain identifikasi melihat potensi yang akan diserang, kedua proteksi disitulah resiko berada di era digital.

Namun ada mekanisme yang namanya forensik dan pemulihan (recovery) untuk mengatasi pencurian data.

“Jadi apa yang harus kita lakukan kalau kecurian data maka kita harus segera melakukan forensik dari situ kita bisa melihat kontrol apa yang bolong sehingga kita bisa tahu berikutnya.”ucapnya.

Andi menyebut lewat pemulihan juga korban hacker bisa kembali merebut data yang telah dicuri.

Di dalam dunia digital risiko kecurian data akan selalu ada maka pentingnya proteksi atau meminimalisir potensi terhadap kerugian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas