LBH Jakarta Terima 726 Pengaduan Kasus Sepanjang 2023, Konflik Agraria Mendominasi
LBH Jakarta mengungkapkan bahwa konflik agraria menjadi kasus hukum terbanyak yang diadukan dalam kurun waktu satu tahun belakangan
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
Selanjutnya, terkait dengan fair trial atau peradilan yang jujur, ada 88 kasus yang diadvokasi LBH Jakarta sepanjang 2023.
Dari 88 kasus tersebut, pelanggaran atas peradilan yang adil dan jujur mencapai 52 kasus.
"Sementara untuk kasus penundaan berlarut di dalam Kepolisian itu ada sekitar 10 kasus," ujarnya.
Kemudian klasifikasi selanjutnya ialah isu kelompok minoritas dan rentan.
Sepanjang 2023, ada 80 kasus yang ditangani terkait isu tersebut.
Di antara sub-isu kelompok minoritas dan rentan, kasus kekerasan terhadap perempuan menjadi yang terbanyak.
"Ini konteksnya keberagaman identitas gender dan orientasi seksual, keragaman agama dan kepercayaan, rekan-rekan disabilitas, dan sebagainya. Yang paling tinggi adalah kasus kekerasan terhadap perempuan, ada sekitar 61 kasus."
Dari seluruh klasifikasi isu, total ada 726 kasus yang diadvokasi LBH Jakarta sepanjang 2023.
Kasus tersebut diadukan oleh 8.467 entitas yang terdiri dari individu dan kelompok.
"Jika kita lihat 8.467 tersebut, sekitar 7.886 dia berasal dari kelompok," katanya.