Pemuda Muhammadiyah Nilai Ucapan Zulhas Tak Dapat Dikategorikan Penistaan Agama, Ini Alasannya
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menilai hal tersebut menjadi diskursus dalam masyarakat.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
Sebelumnya, Zulhas sempat mengungkapkan keheranan soal perubahan sikap akhir-akhir ini tepatnya di tahun politik.
"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah."
"Jadi kalau salat Maghrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," kata Zulhas.
"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.
Adapun yang dimaksud Zulhas, kelanjutan surat Al-Fatihah itu seharusnya adalah "Amin" yang dibaca bersamaan imam dan makmumnya.
Kemudian, Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari.
"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," ucap Zulhas terheran-heran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.