Kaleidoskop Politik 2023: Jokowi & PDIP Akhirnya 'Pisah Jalan', Gonjang-ganjing Berawal dari Januari
Bagaimana awal Jokowi bisa pisah jalan dengan partai yang sudah mengusungnya sejak belasan tahun silam, ketika dirinya maju di Pilwalkot Solo?
Penulis: Malvyandie Haryadi
Majunya Gibran jadi cawapres sepertinya mempertegas di mana posisi Jokowi dalam Pilpres 2024.
Semua pengamat mengatakan, hal ini membuat "mustahil" Jokowi bersikap netral karena posisi anaknya maju sebagai kontestan di Pilpres.
November: Megawati Tuding Pemerintah bak Orde Baru
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengutarakan kejengkelannya kepada pemerintah yang disebutnya telah bertindak sewenang-wenang menjelang Pilpres 2024 dalam acara konsolidasi relawan pendukung Ganjar-Mahfud MD, pada Senin (27/11/2023).
Megawati juga menyebut penguasa saat ini bertindak seperti Orde Baru.
Kecaman ini sekaligus merupakan bentuk penegasan kepada Presiden Joko Widodo bahwa mereka sudah berbeda haluan dan pesan bahwa pertarungan telah dimulai.
Tanpa menyebut nama, di hadapan relawan pendukung capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Megawati menyinggung tindakan sewenang-wenang itu seperti intimidasi dan intervensi kepada masyarakat.
Praktik tersebut, kata dia, seperti era Orde Baru.
"Bolehkah kamu menekan rakyat? Bolehkah kamu memerintah apapun juga kepada rakyat tanya melalui perundang-undangan yang ada di Republik Indonesia ini?" ujar Megawati yang disambung tepuk tangan para relawan se-Jawa di JiExpo Kemayoran, Jakarta.
Dikutip dari BBC Indonesia, Politisi senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, ketika itu tak menyanggah.
Namun dia juga menekankan bahwa yang memulai 'pengkhianatan' adalah Presiden Jokowi karena mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan merestui putranya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.