Kaleidoskop Politik 2023: Saat Kawan Jadi Lawan dan Lawan Jadi Kawan di Pilpres 2024
Dalam politik praktis sering terdengar pameo "Tak ada yang abadi dalam politik selain kepentingan".
Editor: Hasanudin Aco
Namun kini Prabowo dan Anies telah pecah kongsi.
Anies dan Prabowo kini bersaing sebagai calon presiden RI di Pilpres 2024.
Pada debat capres beberapa waktu lalu Prabowo sempat menyindir Anies yang tidak percaya demokrasi di Indonesia saat ini.
"Saya berpendapat mas Anies ini agak berlebihan, mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu dan ini mas Anis dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya yang usung bapak," jelas Prabowo.
Menurut Prabowo, kalau bukan karena demokrasi tidak mungkin Anies menjadi Gubernur.
2. AHY dengan Anies Baswedan
Pada awal September 2023 lalu, sebuah kabar mengejutkan datang dari Partai Demokrat.
Partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY ini resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024.
Hal ini disebabkan Anies memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Padahal, kabarnya AHY telah dijanjikan oleh Anies sebagai cawapres bukan Muhaimin.
AHY dan Partai Demokrat akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
"Kamis 21 September 2023 pada Rakernas Demokrat, saya Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Demokrat secara resmi dan terbuka mendeklarasikan prabowo subianto sebagai presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2024," kata AHY dalam pidatonya pada Rakernas Demokrat di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
3. Cak Imin dan Prabowo
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebelumnya bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.