Marak Kasus Bunuh Diri, MUI: Tahun Baru Momentum Perkuat Ketahanan Keluarga
Siti Ma'rifah, mengatakan masyarakat dihadapkan maraknya kasus kekerasan dan bunuh diri pada tahun 2023 lalu.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Perempuan,Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI , Siti Ma'rifah, mengatakan masyarakat dihadapkan maraknya kasus kekerasan dan bunuh diri pada tahun 2023 lalu.
Data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri) menunjukkan peningkatan kasus bunuh diri di Indonesia menjadi 971 dari Januari hingga 18 Oktober 2023.
"Maraknya kasus kekerasan dan bunuh diri mencerminkan kegagalan fungsi ketahanan keluarga. Momentum tahun baru ini harus kita manfaatkan untuk menguatkan kembali peran vital keluarga dalam mencegah tragedi dan membangun fondasi sosial yang lebih kuat dan empatik," ungkap Siti Ma’rifah yang dilansir laman MUI, Selasa (2/1/24).
Siti Ma’rifah menegaskan kerjasama keluarga adalah kunci utama membentuk karakter.
Menurutnya, ibu memegang peran sentral sebagai pendidik utama bagi anak.
"Kerjasama yang erat antara ibu, bapak, dan anggota keluarga lainnya menjadi kunci penting dalam membentuk karakter yang baik, berlandaskan nilai-nilai agama. Dengan sinergi ini, keluarga membentuk fondasi yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan zaman," katanya.
Menurutnya, keluarga yang kuat dan sholeh tidak hanya mencerminkan kebaikan dalam masyarakat.
Keluarga yang kuat juga menjadi cermin positif bagi kebangsaan secara keseluruhan.
Di tengah tantangan yang kita hadapi, seperti peningkatan kasus bunuh diri, refleksi dan pembaruan diri ini menjadi semakin penting untuk memasuki Tahun Baru.
“Kita perlu membangun kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan dukungan emosional dalam keluarga dan masyarakat, sebagai langkah proaktif mengurangi risiko dan dampak buruk dari masalah ini. Tahun Baru bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian dan kebersamaan dalam menanggulangi isu kesehatan mental ini secara kolektif," pungkasnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik website berikut.