Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Catatan Seorang Murid, Rizal Ramli Sosok yang Selalu Bermimpi Untuk Kebaikan Bangsanya

Gede Sandra dalam catatannya menyebut Rizal Ramli sebagai sosok yang senantiasa bermimpi untuk kebaikan bangsanya

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Catatan Seorang Murid, Rizal Ramli Sosok yang Selalu Bermimpi Untuk Kebaikan Bangsanya
TRIBUN/DANY PERMANA
Ekonom Rizal Ramli berbincang dengan awak Tribunnews.com terkait perkembangan ekonomi Indonesia terbaru di Kantor Redaksi Tribun Network, di Palmerah, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Diketahui Rizal Ramli meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSCM, Selasa (2/1/2024). 

Gede mengaku pernah bertanya kepada Rizal Ramli, suatu hal yang berhubungan dengan ideologi ekonomi.

“Apakah Abang seorang Keynesian?” tanya Gede saat itu.

“Saya lebih ke Schumpeterian, Gede,” jawab Rizal Ramli saat itu.

Seperti diketahui, Keynes adalah bapak dari ilmu makro ekonomi.
Sedangkan Schumpeter adalah ekonom Eropa yang menyumbang pemikiran tentang “Destruksi Kreatif”.

Neoklasik, biasa pria yang kerap disapa sebagai Bang RR ini menyebut neoliberal, bukan pemikiran yang sekubu dengan barisannya.

Maka kerap terlihat bagaimana gigihnya Rizal Ramli di berbagai kesempatan mengkritisi paham neoliberal, dan para juru bicara paham ini di dalam negeri tentunya.

Jadi kalau ada yang pernah menonton di televisi, Rizal ramli seperti mengkritik pejabat.

Berita Rekomendasi

Menurut Gede, itu bukan karena dirinya memiliki masalah dengan sosok pribadi pejabat itu.

Tetapi yang dikritik adalah kebijakan yang dihasilkannya, bukan orangnya.

Semisal dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, sama sekali tidak ada masalah pribadi. Atau dengan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, jelas mereka berdua adalah teman lama yang akrab.

"Bang RR kerap bercerita, bahwa dia sangat sering mendapatkan pesan WA dari Menko Luhut. Meskipun bila di depan publik keduanya tampak berpolemik keras," ujarnya.

Dalam kesempatan lain, Rizal Ramli ingin dijuluki sebagai orang pergerakan.

Dia bermimpi nilai-nilai para pejuang di era Revolusi Kemerdekaan tahun 1945 menjadi teladan bagi para politisi di era sekarang.

"Yang sayangnya kita saksikan kenyataannya masih sangat jauh dari mimpinya tersebut."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas