Indonesia Adopsi Inovasi Swiss Dalam Keberlanjutan Pendidikan Vokasi
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan (Vocational Education and Training/VET) di suatu negara akan mendorong tingkat perekonomian masyarakatnya.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan Vokasi dan Pelatihan (Vocational Education and Training/VET) di suatu negara akan mendorong tingkat perekonomian masyarakatnya.
Edukasi VET selaras dengan kebutuhan para pemberi kerja dalam hal pengembangan keterampilan generasi muda.
Demi mendorong edukasi VET, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerjasama dengan Pemerintah Swiss menggelar workshop dan konferensi internasional dengan judul Fostering Innovation and Sustainability in Vocational Education and Training (VET)–Swiss-Indonesian Perspectives.
"Diselenggarakannya kegiatan ini menandai adanya perluasan kolaborasi lain dalam hubungan kemitraan antara Swiss dan Indonesia, hal ini juga untuk menyatukan visi dalam memperkuat sistem VET di Indonesia," ujar Rektor Unika Atma Jaya Prof Yuda Turana melalui keterangan tertulis, Selasa (16/1/2024).
Yuda mengatakan harapannya agar melalui kolaborasi internasional ini dapat menjadi komitmen bagi kedua negara, khususnya Indonesia.
Langkah ini untuk meningkatkan kesetaraan, kualitas, dan relevansi pendidikan vokasi dalam skala global.
Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder mengatakan pihak-pihak seperti sekolah, sektor swasta, serta adanya dukungan dari pemerintah sangat diperlukan agar dapat bekerja sama dalam upaya meningkatkan sistem VET tersebut.
"Kerja sama itu memungkinkan VET di Swiss dalam memenuhi kebutuhan dunia profesional dan mempersiapkan orang-orang untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang, dengan senang hati akan kami bagikan hal ini juga ke Indonesia," ujarnya.
Dekan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Dr. phil. Juliana Murniati, M.Si. mengajak masyarakat mengubah penilaian tentang vokasi.
Hal ini mengingat kebutuhan yang tinggi dari masyarakat Indonesia akan tenaga terampil dan siap kerja.
"Untuk bisa mengadopsi keberhasilan pendidikan vokasi Swiss ke Indonesia, perlu adaptasi budaya, dalam artian sistem pendidikan dan pola pikir masyarakatnya ke dalam konteks Indonesia," ujar Murni.
Workshop dan konferensi tersebut merupakan kerja sama antara Unika Atma Jaya, Insight Web Academy (IWDemy) selaku pelaku industri, serta Eastern Switzerland University of Applied Sciences (OST) dan seluruh kegiatannya didanai oleh pemerintah Swiss tersebut.
Baca juga: Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru UI 2024 Jenjang S1 dan Vokasi hingga Spesialis
Pada kegiatan kali ini turut menggandeng Ben Hueter dari IDM, Vocational Education Center, Thun, and member of the Swiss Conference of VET Directors.
Kegiatan workshop dilaksanakan pada hari Selasa (9/1/2024) dan dilanjutkan dengan kegiatan konferensi dua hari setelahnya, yakni pada Kamis (11/1/2024).
Kedua kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai institusi di Indonesia, seperti para pemilik usaha industri, perwakilan dari pendidikan vokasi, serta education expert untuk pendidikan vokasi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.