Luncurkan Buku di Akhir Jabatan, Eks Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams Harap Etik & Marwah MK Dijaga
Ia berharap buku yang berisi pengalamannya selama menjadi hakim konstitusi dapat diteruskan dengan tetap menjaga etik MK.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks hakim konstitusi Wahiduddin Adams menutup masa jabatannya dengan meluncurkan dua buah buku.
Ia berharap buku yang berisi pengalamannya selama menjadi hakim konstitusi dapat diteruskan dengan tetap menjaga etik serta marwah Mahkamah Konstitusi (MK).
“Belajar dari pengalaman-pengalaman dan kita tetap pegang etik dan peraturan perundang-undangan karena di sini syaratnya tadi negarawan,” kata Wahid Gedung MK, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
“Mudah-mudahan dapat semuanya menjaga marwah, muruah, dan harkat martabat di institusi yang kita banggakan ini,” ia menambahkan.
Selain itu, Wahid juga menyinggung terkait etik hakim konstitusi. Meski tidak disebutkan secara jelas, ia berharap agar buku yang ia tulis ini bisa menjadi rujukan untuk tidak membiasakan hal yang belum tentu benar.
“Tapi ternyata itu tadi, membiasakan yang benar paling penting, daripada mengatakan ini sudah biasa. Oleh sebab itu, karena sudah biasa, kita anggap sebagai sebuah kebenaran,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua MK Suhartoyo menyoroti buku Wahid yang berjudul ‘Membiasakan yang Benar’. Ia bercerita ihwal judul itu diperoleh melalui perdebatan yang panjang di ruang sidang.
“Jadi ketika itu ada argumen kalau tidak salah dari pemerintah justru bahwa praktik-praktik seperti ini sudah biasa dilakukan, yang mulia pak Wahid jangan membenarkan sesuatu yang biasa dilakukan katanya, tapi membiasakan sesuatu yang benar katanya,” tutur Suhartoyo.
Ketua MK yang menggantikan Anwar Usman ini pun menjelaskan lebih lanjut ihwal membenarkan sesuatu yang biasa itu masih belum teruji kebenarannya.
Namun beda hal jika membiasakan sesuatu yang benar, hal tersebut pasti sudah teruji kebenarannya.
Pernyataan yang ia kutip langsung dari Wahiduddin itu ia akui selalu terngiang di kepalanya. Suhartoyo justru tidak menyangka kutipan itu menjadi judul buku yang diluncurkan hari ini.
“Quote itu yang sebenarnya selalu saya teringat terus ketika kemudian di hari-hari kemudian ketika ada di MK ini,” ujarnya.
“Saya tidak menayangkan bahwa hari ini ternyata yang mulia pak Wahid juga kemudian menjadikan itu sebuah judul buku besar yang menurut saya ini menjadi filosofi yang sangat luar biasa,” ia menambahkan.
Adapun berikut judul buku yang diluncurkan hari ini di Gedung MK, Jakarta:
Ora Et Labora Perjuangan dan Pergulatan Anak Tarutung Menjadi Pengadil ditulis oleh Manahan Sitompul.
70 Tahun Dr Wahiduddin Adams SH MA Dalam Pusaran Kehidupan dan Supremasi Konstitusi ditulis oleh Wahiduddin Adams
Membiasakan yang Benar ditulis oleh Wahiduddin Adams
Keamanan Nasional dan Perlindungan HAM: Dialektika Kontraterorisme di Indonesia ditulis oleh Arsul Sani
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.