Sosok Duwik dan Elo, Wisudawan Disabilitas Universitas Brawijaya, Elo Diterima Kerja di Australia
Sosok Duwik dan Elo, wisudawan disabilitas Universitas Brawijaya (UB) yang lulus dengan IPK 3,65 dan 3,47, Sabtu (20/1/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Duwik dan Elo, wisudawan disabilitas Universitas Brawijaya (UB) yang lulus dengan IPK 3,65 dan 3,47.
Diketahui, Duwik dan Elo merupakan dua dari 763 mahasiswa lulusan Universitas Brawijaya (UB) yang diwisuda pada Sabtu (20/1/2024) di Gedung Samantha Krida UB, Malang, Jawa Timur.
Dua wisudawan difabel tersebut, memiliki nama lengkap Duwi Purnama Sidik, S.Kom dan Elo Kusuma Alfred Mandeville, S.Tr.Ds.
Momen wisuda mereka diunggah di akun Instagram @pld_ub dan viral di media sosial .
Seperti momen wisuda Elo dalam video yang beredar, terlihat Elo maju ke podium untuk menerima ijazah sekaligus bersalaman dengan rektor.
ELo merupakan disabilitas daksa pada kedua tangan.
Lantas, seperti apa sosok Duwik dan Elo?
Sosok Duwi Purnama Sidik, Kini Tempuh S2
Duwi Purnama Sidik baru saja diwisuda di Universitas Brawijaya (UB).
Ia memiliki gelar S.Kom.
Duwi Purnama Sidik atau yang kerap dipanggil Duwik ini, lulus dengan IPK 3,65.
Adapun masa masa studi 3 tahun 11 bulan dari Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika.
Baca juga: Hari Pendidikan Internasional, 24 Januari 2024: Tema dan Sejarah
Dikutip dari situs resmi UB, saat ini, Duwik tengah melanjutkan studi S2 Ilmu Komputer dengan program Fast Track.
Duwik mengatakan, sejak kecil sudah menyukai dunia teknologi.
Sehingga, ia mengambil jurusan Ilmu Komputer.
“Sebagai mahasiswa daksa kursi roda, saya ingin ke depannya bisa bekerja dengan duduk, dan jurusan Teknik Informatika menjadi salah satu opsi."
"Selain itu dari kecil saya suka segala hal yang berbau teknologi dan prospek kerja jurusan ini bagus,” katanya.
Lebih lanjut, Duwik mengaku mendapatkan kemudahan ketika menimba ilmu di UB, baik dalam hal akademik maupun non akademik.
Di bangku perkuliahan, rupanya Duwik juga aktif mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan.
Hal itu, dilakukan guna menambah relasi dan mengasah soft skill-nya.
Duwik tercatat pernah menjadi anggota Pusat Komunikasi dan Informasi di Eksekutif Mahasiswa (EM), menjadi Ketua Departemen Humas di Badan Internal Olahraga dan Seni (BIOS).
Ia juga mengikuti kepanitiaan, seperti Informatics Education and Learning for Society Enhancement, Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa Baru, Olahraga dan Seni, serta Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar.
Di sisi lain, Duwik berpesan kepada teman-teman difabel yang ingin melanjutkan studi agar tidak takut.
“Tunjukan apa yang kau mampu, maka orang akan melihat kemampuanmu bukan keadaanmu,” ucapnya.
Sosok Elo Kusuma Alfred Mandeville, Diterima Kerja di Dua Instansi
Sementara Elo Kusuma Alfred Mandeville merupakan satu di antara mahasiswa difabel lainnya yang diwisuda di UB pada Sabtu (20/1/2024) kemarin.
Elo Kusuma Alfred Mandeville, S.Tr.Ds lulus dengan IPK 3,47 dari Program Studi Desain Grafis, Fakultas Vokasi.
Pria yang biasa dipanggil Elo ini, sudah diterima bekerja di dua tempat, yakni di AIDRAN (Australia-Indonesia Disability Research) yang berpusat di Australia.
Kemudian, ia juga diterima di sebuah industri kreatif yang berlokasi di Malang, sebagai social media officer dan content making.
Aktif Organisasi
Meski Elo adalah disabilitas daksa pada kedua tangan, tapi hal itu tidak menjadikan alasan untuk membatasi dirinya.
Elo aktif mengikuti berbagai organisasi selama kuliah.
Ia bergabung di Eksekutif Mahasiswa pada bidang Advokasi, dan UKM Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (FORMAPI) di bidang Humas.
Bahkan, lulusan asal Denpasar, Bali ini didapuk menjadi MC di konferensi internasional yang diadakan oleh AIDRAN-FH UB pada tahun 2019.
Hingga mengantarkan Elo diterima bekerja di Non Governmental Organization (NGO) tersebut.
Baca juga: Pemda Didorong Ikut Akselerasi Kualitas Pendidikan di Manggarai Timur
“Konferensi yang diadakan tentang Interns Conference on Disability Rights. Saat itu saya satu-satunya mahasiswa difabel yang fasih berbicara bahasa Inggris di depan banyak orang, sehingga diminta menjadi MC."
"Selanjutnya saya beberapa kali terlibat dalam kegiatan AIDRAN, dan sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan bekerja di instansi ini,” ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Profil dan Biodata Prof Widodo, Rektor UB yang Rela Salaman dengan Kaki Wisudawan Disabilitas
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)