TII Ungkap Penyebab Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2023 Mengalami Stagnasi
Wawan Suyatmiko mengungkapkan penyebab Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2023 mengalami stagnasi.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Sekertaris Jenderal Transparency International Indonesia, Wawan Suyatmiko mengungkapkan penyebab Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2023 mengalami stagnansi.
Diketahui Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia di tahun 2023 mengalami stagnasi di poin 34.
Tak hanya itu, rangking Indonesia turun ke-115 di dunia.
Wawan menilai stagnasi tersebut diakibatkan pemerintah tak optimal dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Stagnasi ini kami menduga bahwa kurang optimalnya kinerja pemerintah dan badan peradilan penegak hukum dalam memberantas korupsi di Indonesia," kata Wawan kepada awak media di Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Alami Stagnansi di Tahun 2023, Tom Lembong: Menggerus Kepercayaan
Di sisi lain, kata Wawan pihaknya juga melihat bahwa tahun 2024 merupakan tahun politik.
"Dan kemudian di tahun 2023 kita lebih banyak disibukkan pada proses pendaftaran parpol dan sebagainya," jelasnya.
Akibatnya isu pemberantasan korupsinya malah terpinggirkan.
Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Alami Stagnansi di Tahun 2023
"Sebab itu pada saat kami meluncurkan indeks persepsi korupsi Tahun 2023 hari ini. Kami ingin memberikan pesan bahwa pembatasan korupsi tidak bisa ditinggalkan," kata Wawan.
"Kita kalau ingin demokrasi yang lebih bagus korupsi juga harus ditekan sedemikian rupa atau bahkan dihapuskan di Indonesia," tegasnya.
Berikut rangking CPI 2023 negara di ASEAN:
- Singapura 83 poin
- Malaysia 50 poin
- Timor Leste 43 poin
- Vietnam 41 poin
- Thailand 35 poin
- Indonesia 34 poin
- Filipina 34 poin
- Laos 28 poin
- Kamboja 22 poin
- Myanmar 20 poin