Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Isu Pengunduran Diri Mahfud dari Menteri Bebaskan Indikasi Konflik Kepentingan

Para Capres dan Cawapres juga diingatkan untuk tidak berkampanye menggunakan fasilitas negara.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Isu Pengunduran Diri Mahfud dari Menteri Bebaskan Indikasi Konflik Kepentingan
Dokumentasi Tim Media Ganjar-Mahfud
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Babakan Ciwaringin di Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (30/1/2024). 

Secara terpisah, Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam merespons positif isu rencana pengunduran diri Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju.

Mahfud mengungkapkan keinginannya untuk mengundurkan diri dari Kabinet, menyusul pencalonannya sebagai Wakil Presiden berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, yang akan digelar 14 Februari 2024.

Pasangan Ganjar-Cawapres didukung partai politik PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Hikam mengungkapkan, rencana pengunduran diri itu jelas memiliki urgensi, terutama terkait momentum dan etika politik dalam rangka mencegah terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest).

“Nggak ada masalah. Profesional apa pun antara Presiden dan Pak Mahfud, kalau mundur, ya mundur saja. Tapi, Pak Mahfud dan Pak Jokowi tetap harus tetap berhubungan baik,” ujar Hikam di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (30/1/2024).

Hikam menyatakan, keputusan mundur Mahfud harus dilihat dari perspektif kepentingan Capres Ganjar Pranowo, karena pencalonan Mahfud sebagai Cawapres dan jabatannya sebagai Menko Polhukam di Kabinet, bisa menjadi sasaran tudingan lawan politik.

Ia juga menyoroti jabatan Cawapres akan membuat aktivitas Mahfud makin sibuk dan rentan terhadap penyalahgunaan isu-isu politik.

Berita Rekomendasi

“Ini saya melihatnya dari perspektif kepentingan Mas Ganjar. Urgensinya jelas, karena bagaimana pun juga pencalonan Pak Mahfud sebagai Cawapres dan jabatannya sebagai Menko Polhukam dapat menjadi sasaran tudingan empuk dari pihak lawan. Orang kalau jadi Cawapres itu sibuk, dan isu apa saja bisa digoreng. Kalau mundur, bebas dari indikasi kepentingan apa pun,” jelas mantan Menristek pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ditanya mengenai status Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto yang kini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Hikam hanya menjawab singkat.

“Kalau Prabowo nggak punya niat untuk mundur, ya mau gimana lagi?” pungkasnya. (**)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas