Tradisi Malam Tahun Baru Imlek: Penghormatan untuk Dewa, Bagi-bagi Angpao hingga Pesta Kembang Api
Simak sejumlah tradisi saat malam Tahun Baru Imlek. Ada penghormatan kepada Dewa, pembagian angpao hingga pesta kembang api.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Suci BangunDS
Anggota keluarga yang lebih muda akan melakukan ketou (bersujud) kepada anggota setiap generasi di atas mereka, secara berurutan, dimulai dari generasi tertua.
Ketika anak-anak menunjukkan rasa hormat dengan cara ini, mereka dihadiahi amplop merah ( hongbao ), yang berisi uang Tahun Baru ( yasui qian ).
3. Makan Malam Bersama
Setelah ritual “pemujaan” leluhur selesai, keluarga tersebut duduk untuk menikmati makanan terbesar mereka tahun ini.
Seringkali, ada sebuah tempat yang sengaja disediakan bagi para anggota yang tidak dapat pulang ke rumah.
Hidangan yang disajikan pada malam tersebut dipilih berdasarkan arti nama atau penampilannya.
Salah satu hidangan yang paling umum adalah ikan utuh, yang istilahnya, yu, homofon dengan kata yang berarti kelebihan atau kelimpahan, dan oleh karena itu menguntungkan.
Demikian pula sayuran laut tertentu, facai, homofon dengan ungkapan yang berarti menjadi kaya.
Begitu pula menurut tradisi di Shanghai, pangsit kulit telur ( danjiao) menyerupai batangan emas, dan mie plastik terlihat seperti rantai perak.
Bagi masyarakat Utara, salah satu kebiasaan yang masih banyak dilakukan adalah mengonsumsi jiaozi, atau pangsit berisi daging, pada tengah malam.
Sekali lagi soal homonim, jiaozi juga terdengar seperti istilah yang berarti pertemuan jam terakhir tahun lama dengan jam pertama tahun baru.
4. Pesta Kembang Api saat Dini Hari
Tepat saat memasuki tahun baru, akan ada petasan yang dinyalakan dalam waktu yang cukup lama.
Setelah itu, sebelum ayam berkokok kepala keluarga tradisional Tionghoa akan membuka segel pintu depan, di tengah ledakan petasan yang panjang.
Dengan dibukanya pintu tersebut, diharapkan agar pengaruh kuat dan sehat dari tahun baru dapat masuk.
Biasanya orang-orang Tionghoa memilih untuk tidak tidur dan tetap terjaga saat momen pergantian Tahun Baru Imlek.
Bahkan nenek moyang mereka mungkin menghabiskan jam-jam pertama fajar tahun baru dengan bermain game, bernyanyi, bercanda, dan bercerita.
Sehingga dengan sengaja menjadikannya malam yang penuh kegembiraan, yang mereka harap akan menjadi pola sepanjang tahun yang akan datang.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.