Kisah Lulusan S3 Jadi Muthawif Maktour di Tanah Suci
Keberhasilan penyelenggaraan umrah dan haji tidak lepas dari jasa para Muthawif di Tanah Suci.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan penyelenggaraan umrah dan haji tidak lepas dari jasa para Muthawif di Tanah Suci.
Muthawif merupakan orang yang menjadi pemandu ibadah haji dan umrah untuk para jemaah.
Salah satunya, adalah Irwan Sasmita, sosok Muthawif yang membantu para jemaah dari biro travel haji dan umrah, Maktour.
Irwan merupakan seorang Muthawif yang memiliki gelar akademik cukup tinggi. Dirinya merupakan lulusan program doktoral Hukum Islam di Universitas Islam Indonesia (UII).
Meski memiliki gelar akademik hingga S3, namun Irwan mengaku berasal dari keluarga sederhana.
Dirinya mengaku tidak menyangka bisa mencapai jenjang S3.
"Saya berasal dari kampung. Kedua orang tua saya termasuk adalah keluarga yang sederhana. Jadi dalam pikiran saya dan planning saya tidak ada tergambar saya akan menempuh S3," ujar Irwan saat diwawancarai Tribunnews.com, Sabtu (10/2/2024).
Baca juga: Hadapi Animo Besar di Tahun 2024, Maktour Siapkan Pelayanan Terbaik untuk Jemaah
Perjuangan akademik Irwan dimulai saat dirinya menempuh pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam dan menjadi santri pada Mahad Aly di Yayasan Munirul Arifin Nahdlatul Wathan (YANMU NW) Praya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Setelah mengabdi, Irwan mendapatkan tawaran beasiswa untuk berkuliah pascasarjana di UIN Mataram.
Meski telah menempuh pendidikan S2, namun Irwan tetap mengabdi di YANMU NW) Praya. Hingga akhirnya dirinya mendapatkan tawaran beasiswa S3 jurusan Ekonomi Islam di Universitas Islam Indonesia (UII).
"Jadi mengikuti namanya pergolakan atau romantisme kehidupan itu, saya seperti air yang ngambil. Saya jalani saja Dan akhirnya saya mendapatkan gelar S3," tutur Irwan.
Irwan mengungkapkan perjuangan mendapatkan gelar S3 ini semudah. Banyak rintangan dan hambatan yang dihadapinya selama berkuliah.
Namun Pandemi Covid-19 memiliki keberkahan tersendiri kepada Irwan. Kondisi pandemi yang menuntutnya untuk di rumah, membuat Irwan berhasil menyelesaikan proposal dan ujian disertasi.