Peringatan Dini Besok, 17 Februari 2024, BMKG: Bali Berpotensi Hujan Lebat, Kilat dan Angin Kencang
Berikut peringatan dini BMKG, 17 Februari 2024, terpantau di wilayah Bali akan terjadi potensi hujan lebat, kilat dan angin kencang pada esok hari.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, Sabtu (17/2/2024).
Mengutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 28 wilayah di Indonesia.
Wilayah Bali dan 23 wilayah lainnya terpantau berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang esok hari.
Sedangkan cuaca ekstrem hujan, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 4 wilayah lainnya.
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- DI Yogyakarta
- Kalimantan Timur
- Riau
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Jabar dan 26 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 16 Februari 2024
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Jawa Tengah pada Kamis, 15 Februari 2024
Pemicu Cuaca Ekstrem
Bibit Siklon Tropis 93S terpantau di Australia bagian utara. Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Laut Banda, Laut Arafuru, dan Australia bagian utara.
Kondisi ini membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang dari Samudra Hindia selatan NTT hingga Teluk Carpentaria, dan menginduksi pembentukan peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Maluku bagian selatan hingga Teluk Carpentaria.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Wilayah Selat Malaka, Riau, Laut Natuna, Samudera Hindia sebelah barat Jambi, Samudera Hindia sebelah selatan Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Selat Makassar, Sulawesi Tengah, Laut Flores, dan Papua.
Daerah konfluensi lain terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera, dan dari Laut Flores hingga Laut Arafuru.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot berada di Laut China Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, dan Samudra Pasifik timur Filipina, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)