Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil AHY yang Akan Dilantik Jokowi Jadi Menteri ATR/BPN, Perjalanan Politik Ketua Umum Demokrat

Satu nama baru yang dikabarkan akan masuk ke jajaran Kabinet Indonesia Maju adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Profil AHY yang Akan Dilantik Jokowi Jadi Menteri ATR/BPN, Perjalanan Politik Ketua Umum Demokrat
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini kembali akan melakukan reshuffle kabinet.

Satu nama baru yang dikabarkan akan masuk ke jajaran Kabinet Indonesia Maju adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua Umum Partai Demokrat itu diisukan akan menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) menggantikan Hadi Tjahjanto.

Hadi sendiri dikabarkan akan dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), mengisi posisi yang ditinggalkan Mahfud MD.

Bocoran mengenai adanya reshuffle yang bertepatan dengan hari Rabu Pon dalam penanggalan Jawa itu pertama kali dilontarkan oleh politisi Partai NasDem, Sahroni.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengaku mendapatkan kabar bahwa Menteri ATR dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto akan dilantik sebagai Menkopolhukam oleh Presiden Jokowi menggantikan Mahfud MD yang mundur usai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

"Isunya demikian," kata Sahroni, Selasa (20/2).

Berita Rekomendasi

Kursi Menko Polhukam kini masih dijabat oleh Tito Karnavian sebagai pejabat sementara usai Mahfud MD mundur dari kabinet awal Februari 2024 lalu.

Sahroni lantas mengapresiasi pilihan Jokowi jika benar nantinya Hadi yang akan menjabat sebagai Menko Polhukam.

"Dan kalau benar pilihan presiden sangat tepat. Itu pilihan Jokowi yang super ciamik" kata dia.

Sementara terkait masuknya nama AHY ke jajaran kabinet disampaikan oleh sumber Tribunnews di Istana.

Terkait hal itu Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief kemarin mengaku belum mengenai mengenai kabar tersebut.

Andi mengaku sudah lama tidak bertemu AHY.

"Saya belum tahu. Sudah dua minggu belum bertemu AHY," katanya.

Namun demikian, ia meyakini jika AHY benar dilantik menjadi menteri, putra sulung Presiden SBY itu akan akan bekerja dengan baik.

"Tentu dia sebagai seorang patriot, kalau negara benar-benar meminta tentu dia siap," kata Andi.

Baca juga: Kabar Hadi dan AHY Diangkat Hari Ini, Berikut Daftar Menteri yang Dilantik Jokowi Pada Rabu Pon

Koordinator Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden.

Pihaknya menghormati hak yang dimiliki presiden tersebut.

"Jadi, apakah akan ada pelantikan menteri, lalu siapa menterinya, tentu beliaulah yang tahu. Silahkan ditanyakan kepada beliau," katanya, Selasa, (20/2/).

Ia mengatakan bila ditunjuk sebagai menteri, AHY akan siap.

Sebagai seorang mantan prajurit, kata Herzaku, AHY mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

"Jika negara memanggil, mas AHY siap memenuhi panggilan tugas dari negara. Dulu di militer, lalu sekarang di medan politik. Ke depannya, tentu beliau selalu siap memenuhi panggilan tugas untuk bangsa dan negara," ujarnya.

Pofil AHY sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Biodata AHY

Dikutip dari jakarta.kpu.go.id, AHY lahir di Bandung, Jawa Barat pada 10 Agustus 1978.

Dengan demikian, AHY saat ini berusia 45 tahun.

AHY menikah dengan artis Annisa Pohan pada 8 Juli 2005 dan dikaruniai seorang putri.

Putra sulung SBY dengan Kristiani Herrawati ini merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang.

Dikutip dari situs agusyudhoyono.com, AHY memiliki tiga gelar akademik yaitu Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura pada 2006.

Juga gelar Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat pada 2010.

Terakhir gelar Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Amerika Serikat.

2. Karier TNI AHY

Agus Harimurti Yudhoyono saat masih berkarier di TNI dan menjabat Komandan Batalyon Infanteri 203 Mekanis/Arya Kamuning dengan pangkat Mayor Infanteri membuka secara resmi Pekan Seni dan Kreatifitas 203, di lapangan Yonif 203/Ak, Jatiuwung Kota Tangerang, yang digelar dalam rangka hut kesatuan tersebut yang ke 62, Sabtu (3/9).
Agus Harimurti Yudhoyono saat masih berkarier di TNI dan menjabat Komandan Batalyon Infanteri 203 Mekanis/Arya Kamuning dengan pangkat Mayor Infanteri membuka secara resmi Pekan Seni dan Kreatifitas 203, di lapangan Yonif 203/Ak, Jatiuwung Kota Tangerang, yang digelar dalam rangka hut kesatuan tersebut yang ke 62, Sabtu (3/9). (warta kota/nur ichsan)

Sebelum terjun ke dunia politik, AHY sempat berkarier sebagai militer profesional di TNI.

Bahkan kakak dari Eddy Baskoro Yudhoyono (EBY) ini memiliki karier mentereng di TNI.

Mulanya, ia menempuh studi di Akademi Militer dalam kurun waktu 1997-2000.

AHY menjadi lulusan terbaik dari Akmil dan meraih penghargaan Presiden RI Bintang Adhi Makayasa.

Penghargaan Adhi Makayasa merupakan bentuk apresiasi terhadap lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Polri.

Dikutip dari kompas.tv, setelah lulus dari Akmil, AHY mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel pada 2001.

Ia kemudian bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Pada 2002, AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad, menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.

Ia ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh yang penuh resiko.

Di Aceh, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).

Saat berdinas di TNI AD, AHY pernah mengemban tugas operasi perdamaian PBB di Libanon tahun 2006.

AHY juga aktif berkontribusi pada transformasi dan modernisasi dalam tubuh TNI.

Ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia.

Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, di bawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.

3. Karier AHY di Politik

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni saat melakukan pendaftaraan di Kantor KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9/2016) malam.
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni saat melakukan pendaftaraan di Kantor KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9/2016) malam. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Setelah berkarier di TNI selama 16 tahun, AHY memilih untuk mengundurkan diri pada 2016.

Pangkat terakhir yang disandangnya adalah Mayor TNI Inf.

Pengunduran dilakukan setelah AHY mendaftarkan diri sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dan berpasangan dengan Sylviana Murni.

Ia bersaing dengan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidajat.

Pasangan ini diusung oleh koalisi empat partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Berdasarkan rekapitulasi, AHY-Sylviana Murni mendapatkan 937.955 suara atau sekitar 17,05 persen dan tidak lolos ke putaran kedua.

Ketika Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, ia ditunjuk sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma).

Tugasnya, memimpin upaya pemenangan Partai Demokrat pada Pemilukada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019.

Dalam Pileg 2019, Partai Demokrat mampu meraih 10.876.507 suara atau 7,77 persen.

Atas prestasinya, AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pada Oktober 2019.

Selanjutnya, dia ditunjuk secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada 2020 hingga kini.

4. AHY Pernah Ungkap Kudeta Partai Demokrat

Pada 2021, nama AHY sempat menjadi sorotan setelah mengungkapkan adanya gerakan kudeta atau pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Hal ini diungkapkan AHY dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin (1/2/2021).

AHY mengatakan, gerakan politik tersebut mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat

Secara terang-terangan, AHY menyebut, gerakan ini melibatkan lima orang, di mana empat orang ada atau pernah bergabung dengan Partai Demokrat.

Sementara satu orang lainnya adalah pejabat penting pemerintahan atau orang dalam lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas