Mahfud MD Sebut Banyak Pejabat Pilih Bungkam Kalau Dihadapkan dengan Kasus Krusial
Mahfud mengatakan pemanfaatan pers atau media massa jadi salah satu cara untuk adanya tindaklanjut dari sebuah kasus imbas besarnya perhatian publik.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) periode 2019-2024, Mahfud MD menyebut sebuah kasus yang sangat serius di Indonesia kadang kala tenggelam.
Hal ini karena banyak pihak yang tidak berani mengungkap atau mengangkat kasus tersebut untuk diketahui publik luas. Bahkan pejabat terkait juga ikutan takut.
Baca juga: VIRAL Kisah Bocah Hilang Dibawa Siluman Buaya Penunggu Sungai, yang Dicari Ternyata Tidur di Rumah
Demikian disampaikan Mahfud dalam diskusi bedah buku dan peluncuran buku 'Menjaga Danyang Jurnalisme' karya Budiman Tanuredjo di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Senin (26/2/2024).
"Dalam banyak hal di Indonesia, kadang kala sebuah kasus yang sangat serius itu tenggelam karena nggak ada yang berani mengangkat. Pejabatnya sendiri takut, yang lain pada takut," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Hak Angket DPR Tak Ubah Hasil Pemilu Tapi Bisa Makzulkan Presiden
Namun Mahfud punya sikap berbeda, dia memilih bersuara dengan melemparkan isu itu ke media massa. Hal ini telah diterapkannya sejak menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) 2008-2013.
Tujuannya agar terjadi kekuatan publik dan bergerak mendesak pengusutan kasus dimaksud.
Calon wakil presiden (cawapres) pasangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 ini kemudian mencontohkan bagaimana dirinya membongkar rekayasa kebohongan pada kasus Ferdy Sambo.
"Ketika kita lempar ke media, lalu publik bergerak. Dan itu yang selalu saya katakan, saya lakukan sejak saya jadi Ketua MK," ungkapnya.
Mahfud mengatakan pemanfaatan pers atau media massa jadi salah satu cara untuk adanya tindaklanjut dari sebuah kasus imbas besarnya perhatian publik terhadap perkara tersebut.
"Kira-kira saya menggunakan pers ini adalah salah satu cara, karena kalau menggunakan institusi pemerintah kita sendirian, saya merasa sendirian," ujar dia.