Nomor Kontaknya Diretas, Sekjen Hanura sekaligus Kepala BP2MI Minta Publik Waspada agar Tak Tertipu
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku sempat menduga bahwa aksi tersebut dilakukan oleh pihak internal
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku mendapatkan serangan digital berupa hacking terhadap nomor kontak pribadinya.
Benny mengaku, kejadian itu baru dia alami pada pagi tadi, Selasa (27/2/2024).
"Jadi nomor saya dihack kayaknya per pagi ini mulai rame dan terpaksa saya umumkan di Facebook," kata Benny saat momen pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) BP2MI, Selasa (27/2/2024).
Adapun Benny membeberkan, nomor telepon pribadinya yang kena bajak itu. Kata dia, empat nomor terakhir yang diretas yakni 5050.
Atas hal itu, pria yang juga merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura tersebut meminta kepada publik untuk berhati-hati saat menerima panggilan atau pesan dari nomor yang mengatasnamakan dirinya.
"Hati-hati jika mendapatkan WA, telepon dari nomor saya sebagai Kepala Badan dengan ekor (nomor) 5050 untuk tidak dilayani, dipastikan penipuan," kata dia.
Benny mengaku sempat menduga bahwa aksi tersebut dilakukan oleh pihak internal di BP2MI.
Dugaan itu didasari karena pada hari ini, bertepatan dengan agenda pelantikan 231 PPPK yang akan bekerja di lembaga yang dia pimpin.
"Tadi ngomong dengan Pak Sestama, Pak ini kok bertepatan dengan acara pelantikan. Jangan-jangan, orang dalam yang terlibat," ujar dia.
Hanya saja, dugaan tersebut langsung dia tepis, dirinya menilai kalau percobaan penipuan bisa saja menyerang siapapun.
Bahkan kata dia, termasuk kepada pejabat setingkat kapolri atau para menteri.
Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo Jadi Politisi Paling Beruntung: Disiapkan Koalisi Hingga APBN 2025
"Saya pikir enggak lah ya, kan penipuan ini umumlah. Jangankan Kepala Badan, seorang Kapolri bisa juga dicatut nomornya, namanya. Panglima bisa dicatut nomornya, namanya. Para menteri, pimpinan lembaga," ujar dia.
Hanya saja, Benny tidak menjelaskan secara rinci isi pesan atau bentuk penipuan yang sudah dilayangkan oleh hacker tersebut menggunakan kontak pribadinya.
Dirinya hanya meminta kepada publik, untuk dapat senantiasa menjaga seluruh data pribadi agar tidak diambil alih oleh pihak lain.
"Tapi, ini penting untuk saya informasikan. Hati-hati dengan berbagai bentuk penipuan, jaga data pribadi kita, termasuk handphone yang sangat privasi bagi kita," tukas Benny.
Sebagai informasi, hingga Selasa siang tadi, Benny mengaku kontak handphone nya belum pulih, sehingga dirinya menduga kalau kontak tersebut masih dalam penguasaan hacker.