Singapura yang Miliki SDM Berkualitas, Mendagri: Mereka Gak Ada Pertanian tapi Tak Kekurangan Beras
Dirinya lantas mencontohkan negara Singapura yang dimana kini sudah lebih maju meski tidak memilki kekayaan SDA.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pembangunan kemandirian pangan dalam negeri saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, (29/2/2024).
Presiden mengatakan kemandirian pangan sangat penting mengingat krisis pangan masih melanda dunia.
"Dunia sekarang ini sedang mengalami krisis pangan, semua negara sangat berhati-hati terhadap pangan," kata Jokowi.
Presiden mencontohkan sulitnya sekarang ini mengimpor bahan pangan pokok seperti beras dan gandum. Padahal impor dua komoditas tersebut sebelumnya sangatlah mudah.
"Dulu kalau kita impor yang namanya beras, gandum, itu begitu sangat mudah kita cari. Sekarang semua negara, 22 negara yang gampang dibeli berasnya, (sekarang) ngerem semuanya. Bahkan ada yang setop bisa dibeli berasnya," katanya.
Oleh karena itu kata Presiden membangun kemandirian pangan sangatlah penting. Termasuk mengurangi ketergantungan impor terhadap bahan baku pupuk untuk menunjang produktivitas pangan.
"Artinya pangan ke depan sangat penting sekali bagi semua negara. Dan produktivitas pangan kita perlukan yang namanya pupuk," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.