Detik-detik Noel Ebenezer Nyaris Baku Hantam dengan Deddy Sitorus: Sempat Ucap Culas hingga Songong
Ketua Relawan Prabowo Mania, Noel Ebenezer terekam nyaris baku hantam dengan politikus PDIP Deddy Sitorus di sebuah acara televisi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Tetapi sekarang kalau kita lihat untuk anaknya semua, peradilan konstitusional yang loloskan anaknya dipimpin pamannya lalu yang menguji adalah adiknya dan yang menjadi termohon adalah pemerintahan ayahnya ini semua kolusi nepotisme besar-besaran dalam takaran demokrasi," kata Fery Aamsari.
Fery juga mengatakan bahwa dalam konteks tersebut tidak ada bicara rakyat, semua bicara keluarga Jokowi dan partai keluarga Jokowi.
Lantas Fery pun melemparkan pertanyaan pada Noel terkait hal itu.
"Abang sebagai aktivis, sebagai panutan kita dalam aktivisme kejadian seperti ini adalah pelanggaran nepotisme besar-besaran terbuka, lalu abang diam dan membiarkan ini, dan menganggap ini bagian dari demokrasi, demokrasi apa?" tanya Fery pada Noel.
Noel pun tetap menganggap putusan MK yang meloloskan Gibran bisa jadi Cawapres Prabowo masih on track pada proses demokrasi Indonesia.
"Saya melihat pada substansinya, selama substansinya melalui proses dan mekanisme yang demokratik itu tidak problem," jawabnya.
Namun Fery Amsari tetap tidak setuju dengan pandangan Noel.
Menurut Fery, ketika berbicara substansi juga harus bicara proses.
Tak terima mendengar respons Fery, Noel pun mengatakan hal itu sebagai bentuk keculasan.
"Ini kelompok yang culas menggugat kecurangan saya anggap, orang yang culas menggugat kecurangan," kata Noel.
Pembawa acara pun menanyakan siapa perihal orang yang culas tersebut.
Kemudian Noel menjawab: "Tanya Deddy, Deddy paham itu," kata Noel, sembari menunjuk Deddy.
Setelah itu tampak Deddy dan Noel saling tunjuk dan saling beradu mulut, Deddy pun sempat tak terima ketika ditunjuk-tunjuk oleh Noel
"Lu Pemilu aja kalah songongnya minta ampun lu," kata Deddy pada Noel.
Mendengar hal itu, Noel sampai gebrak meja dan mencap Deddy sebagai orang yang culas, hingga kata-kata lainnya.