Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Puasa Ramadhan 2024 Berpotensi Beda, Wapres dan Menag Imbau Masyarakat Jaga Toleransi

Berikut ini imbauan Wapres dan Menag soal potensi perbedaan awal puasa Ramadan 2024 di Indonesia.

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Awal Puasa Ramadhan 2024 Berpotensi Beda, Wapres dan Menag Imbau Masyarakat Jaga Toleransi
Kolase Tribunnews
Ilustrasi Puasa Ramadan 2024. Berikut ini imbauan Wapres dan Menag soal potensi perbedaan awal puasa Ramadan 2024 di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Awal puasa Ramadan 1445 H di Indonesia berpotensi terjadi perbedaan.

Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa Ramadan pada Minggu, 10 Maret 2024.

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada Minggu (10/3/2024).

Sidang Isbat akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024.

Mengenai potensi perbedaan awal Ramadan 2024, Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin meminta masyarakat bisa saling menghargai dan menghormati.

Ma'ruf Amin meminta umat muslim tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keputusan yang diyakininya.

Berita Rekomendasi

"Sikap yang kita harus bangun adalah sikap saling pengertian, legowo, untuk bisa berbeda."

"Dan itu sudah lama kita berbeda, jadi masing-masing saja," ungkap Wapres dalam keterangannya, Kamis (7/3/2024).

"Kalau mungkin besok (penetapan 1 Ramadan 1445 H) Muhammadiyah masuk Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silakan Senin atau Selasa," jelasnya.

Meski begitu, Ma'ruf Amin menegaskan, perbedaan tersebut merupakan hal wajar.

Baca juga: Kemenag: Ini Alasan Pentingnya Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah Digelar

Sebab, dalam melihat keberadaan hilal, terdapat beberapa kriteria yang digunakan dan mungkin diinterpretasikan berbeda oleh setiap anggota sidang.

"Setiap ada tinggi hilal di bawah 2 derajat, pasti ada perbedaan, karena perbedaan kriteria."

"Karena itu, untuk menyamakan kriteria ini kan belum ketemu," imbuh dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas