Menko Marves Luhut Pandjaitan Minta Vokasi Hasilkan Inovasi Siap Pakai Untuk Masyarakat
Luhut Binsar Panjaitan meminta agar pendidikan vokasi membuat inovasi yang dapat dipakai masyarakat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengaku mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengenai inovasi pendidikan vokasi.
Luhut, kata Kiki, meminta agar pendidikan vokasi membuat inovasi yang dapat dipakai masyarakat.
"Kami diberi arahan oleh Menko Luhut agar ayo buat produksi yang lebih baik lagi, menyiapkan hasil inovasi ini agar dapat dipakai oleh masyarakat dengan tetap menjaga kualitas serta mematuhi perizinan yang ada,” ucap Kiki kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).
Kiki berharap produksi vokasi terus berkembang, memproduksi karya secara massal, dipasarkan ke pasar industri, dan dipakai masyarakat Indonesia.
Dirinya mengatakan bahwa sejak awal Kemendikbudristek terus berupaya memastikan relevansi lulusan vokasi untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk dunia usaha dan dunia industri.
Baca juga: Unit Pendidikan Vokasi Kemenperin Percepat Fasilitas Sertifikasi Halal bagi Industri Kecil
"Anak vokasi sudah memperhatikan bahwa kalau mereka memproduksi sesuatu ada kepentingan pelanggan yang harus dipikirkan. Dengan kesadaran tersebut, maka dampak positif tersebut juga dirasakan oleh perguruan tinggi. Pada level perguruan tinggi, riset yang mereka lakukan akan semakin maju dan berkualitas," kata Kiki.
Seperti diketahui, Pameran Business Matching Tahap VII Tahun 2024 yang berlangsung di Denpasar, Bali, memamerkan produk-produk inovasi pendidikan vokasi.
Baca juga: Vokasi UI Gagas Rancangan Akses Pembiayaan Bagi UMKM
Di antara banyaknya stan dari berbagai peserta, stan vokasi menjadi salah satu yang menarik perhatian para pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pebisnis, industri, hingga pemangku kebijakan.
Total ada sekitar 182 stan yang turut dalam pameran bertema “Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas”.
Pada pameran ini terdapat SMK PPN Tanjungsari dengan produk kopi hasil perkebunan sekolah dan SMK NU Miftahul Huda dengan produk mesin moulding beserta hasil cetakan moulding.
Perwakilan lainnya adalah Politeknik Negeri Bali dengan produk inovasi We Care yang memiliki sistem telemedisin pemantauan kondisi tanda vital pasien pasca-rawat inap berbasis internet of things (IoT).
Lalu Politeknik Negeri Semarang dengan inovasi Plug N Pay yang berfungsi untuk mempercepat proses konversi motor BBM ke listrik.
Kemudian Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan inovasi Water Quality Mater yang berfungsi sebagai alat untuk memantau kualitas air, motor listrik, dan Tulibot Smart Glasses yang berfungsi untuk memudahkan komunikasi penyandang disabilitas tunarungu.