Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Serukan Masyarakat Tak Konsumsi Produk Terafilisasi Israel dan Pendukungnya Mulai Ramadan 2024

Umat Muslim di Indonesia tidak mengkonsumsi produk-produk yang terafiliasi Israel mulai Ramadan tahun 2024 ini.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in MUI Serukan Masyarakat Tak Konsumsi Produk Terafilisasi Israel dan Pendukungnya Mulai Ramadan 2024
Tribunnews.com/Gita Irawan
Jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendeklarasikan peningkatan pemboikotan produk-produk terafiliasi Israel di kantor MUI Pusat Jakarta Pusat pada Minggu (10/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com. Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan agar umat Muslim di Indonesia tidak mengkonsumsi produk-produk yang terafiliasi Israel mulai Ramadan tahun 2024 ini.

Dalam Irsyadat bertajuk "Ramadhan Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina" yang dibacakan Wasekjen Pengurus Pusat MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Arif Fakhruddin dan beberapa tokoh lainnya secara bergantian ditegaskan 5 poin.




Pertama, aksi genosida yang dilakukan Israel dan pendukungnya terhadap bangsa Palestina merupakan kejahatan perang dan pelanggaran HAM berat.

Maka, MUI menyeru kepada seluruh bangsa Indonesia dan masyarakat dunia untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menghentikan aksi genosida Israel terhadap Palestina.

Baca juga: Ramadan Kali Ini, MUI dan Baznas Hadirkan 11 Pendakwah Palestina Ceramah di 10 Provinsi Indonesia

Kedua, Umat Islam sedunia adalah ibarat satu tubuh.

MUI mengajak umat Islam seluruh dunia dan masyarakat dunia lainnya untuk bersama-sama membasuh luka Palestina melalui semua jalur potensial, baik diplomasi politik, ekonomi, maupun kebudayaan.

BERITA TERKAIT

Ketiga, menyeru umat Islam agar mulai bulan Ramadhan ini untuk tidak menggunakan lagi produk yang diproduksi oleh perusahaan yang terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya, seperti produk kebutuhan konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers) maupun produk-produk lainnya.

Keempat, mendorong seluruh masyarakat untuk beralih menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya, sebagai bentuk ajaran cinta tanah air bagian dari iman (hubbul wathan minal iman), maupun memilih produk Palestina yang telah beredar di pasar
Indonesia.

Apalagi Indonesia dan Palestina telah menandatangani perjanjian perdagangan mengenai tarif preferensi dimana terdapat 61 produk Palestina yang menikmati tarif 0 persen, meliputi antara lain kacang-kacangan, baut mesin, sabun, keramik dan rempah-rempah.

Kelima, mengimbau umat Islam dan seluruh masyarakat untuk terus berdo'a untuk keselamatan bangsa Palestina dan menyisihkan sebagian rezekinya untuk berdonasi kepada saudara-saudara di Palestina melalui Baznas RI, Rekening BSI No.100.426.6893 a.n. Badan Amil Zakat Nasional.

Wasekjen Pengurus Pusat MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Arif Fakhruddin mengatakan upaya tersebut juga bagian dari memperkuat fatwa MUI terkait status produk-produk terafiliasi Israel.

Fatwa dimaksud yakni tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina yang menyatakan bahwa “Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib.”

Lebih lanjut, Fatwa MUI Nomor 23 tahun 2023 itu juga menegaskan bahwa “Mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram.”

"Jadi kita memperkuat fatwa MUI tidak akan mengkonsumsi di waktu, sahur, buka puasa, dan mungkin acara-acara lebaran karena itu similar dan sama dengan fatwa MUI," kata Arif.

Selain itu, menurutnya langlah tersebut juga dapat memberikan mafaat kepada dunia usaha di Indonesia.

Dengan pemboikotan terhadap produk-produk tersebut, diharapkan masyarakat dapat memilih untuk mengonsumsi produk-produk yang dihasilkan Indonesia sendiri sehingga dapat membantu dunia usaha di Indonesia.

"Maka Ramadan ini menjadi momentum agar tingkat konsumsi masyarakat ya kita alihkan, kita maksimalkan untuk produk-produk yang tidak terafiliasi dengan Israel karena itu merugikan peradaban, membunuh banyak manusia dan kita alihkan kepada produk sendiri," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas