Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Sindiran PKS ke Gerindra Pilih Menantu Jokowi Jadi Cabup Sleman: Mestinya Ajukan Kader Sendiri

ia menyindir seharusnya partai politik mengusung kadernya sendiri di Pilkada Serentak 2024.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erina Gudono digadang-gadang masuk dalam bursa calon bupati pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Sleman.

Nama istri putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu didorong oleh kader internal partai besutan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, yakni Gerindra.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi masuknya nama menantu Presiden Jokowi sekaligus istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono maju sebagai bakal calon Bupati Sleman di Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan saat ini belum ada pernyataan resmi dari Erina mau maju sebagai Bupati Sleman.

Namun, ia mendengar nama Erina diusulkan oleh partai Gerindra.

Akan tetapi, Mardani mengaku tidak masalah jika nantinya Erina memang benar diusung oleh partai Gerindra.

Namun, ia menyindir seharusnya partai politik mengusung kadernya sendiri di Pilkada Serentak 2024.

"Monggo saja, walau kalau parpol jadi catatan karena mestinya mengajukan kader sendiri," kata Mardani saat dikonfirmasi, Senin (11/3/2024).

Berita Rekomendasi

PKS, kata Mardani, memiliki peluang yang kecil untuk mengusung Erina Gudono untuk maju menjadi Bupati Sleman 2024.

Respon Golkar

Partai Golkar menanggapi nama menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono yang masuk ke dalam bursa bakal calon bupati di Pilkada Kabupaten Sleman 2024. 

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono mengakui pihaknya telah mengeluarkan surat tugas kepada seluruh bakal calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada Serentak 2024. Surat tugas itu sudah diberikan jauh sebelum Pemilu 2024.

"Saya musti cek yah, kan sebelum pemilu, Golkar telah mengeluarkan surat tugas untuk seluruh calon kepala daerah. Siapa-siapa saja yang akan kita majukam ditiap-tiap daerah," kata Dave saat dikonfirmasi, Senin (11/3/2024).

Namun begitu, kata Dave, keputusan itu masih bisa saja berubah.

Nantinya selesai Pemilu 2024, menurutnya, pengurus pusat Golkar nantinya akan mengevaluasi kembali rekomendasi untuk bakal calon kepala daerah yang sudah diberikan.

Dave menambahkan pengurus pusat Golkar akan membuat tim untuk memberikan rekomendasi kepada bakal calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024.

Termasuk, evaluasi terhadap nama menantu Presiden Jokowi, Erina Gudono.

"Nanti ada tim yang melakukan penilaian akan siapa-siapa saja yang berpotensi untuk diajukan," ujarnya.

Respons Demokrat

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan  partainya masih belum bisa membicarakan apapun mengenai Pilkada Serentak 2024.

Namun, ia menyebut menantu Jokowi itu memiliki hak untuk dipilih maupun memilih.

Herman menambahkan partainya masih menunggu dinamika politika politik. Khususnya, lanjutnya, apakah Erina benar akan maju atau tidak sebagai bakal calon Bupati Sleman 2024.

"Kita lihat ke depan, apakah mba Erina maju atau tidak,"  ujar Herman saat dikonfirmasi, Senin (11/3/2024).

Bursa Pilkada 2024 Sleman
Sementara itu, PAN mengungkapkan pihaknya telah memiliki calon prioritas yang akan diusung dalam Pilkada 2024 Sleman.

Calon itu adalah istri mantan Bupati Sleman Sri Purnomo, Kustini Sri Purnomo.

Kustini sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Bupati Sleman.

"Kami menilai Bu KSP selama menjabat dapat melaksanakan tugas dengan baik, juga aktif bertemu masyarakat dan menindaklanjuti aspirasi," kata Sekretaris DPD PAN Sleman, Inoki Azma Purnomo.

Partai selanjutnya yang telah memiliki calon pada Pilkada 2024 Sleman adalah Golkar.

Ketua DPR Golkar Sleman, Janu Ismadi, mengatakan pihaknya akan mengusung mantan Sekretaris Daerah (Sekda), Harda Kiswaya.

"Pertimbangannya, Pak Harda jauh sebelumnya sudah melakukan pendekatan kepada Golkar."

"Sementara, calon lainnya kan belum pernah ada. Kemudian, menurut kami, Pak Harda ini laku dijual," tutur Janu, Kamis.

Sementara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kompak sama-sama belum memiliki nama yang bakal diusung pada Pilkada 2024 Sleman.

Ketua DPC PKB Sleman, R Agus Choliq, menyebutkan pihaknya masih menggodok nama-nama calon potensial.

Agus mengatakan PKB hingga saat ini masih dinamis dalam menyiapkan calon Bupati Sleman.

Bahkan, ujar Agus, PKB tak menutup kemungkinan akan membuka penjaringan bakal calon.

"Kami juga sudah ngobrol-ngobrol dengan beberapa partai, sudah ketemu untuk penyamaan visi."

"Karena PKB juga kan nggak mungkin sendiri, harus berkoalisi," ungkap Agus, Jumat (8/3/2024).

Berbeda dari PKB, PDIP masih menunggu rekomendasi dari DPR maupun DPP mengenai nama calon bupati untuk Pilkada 2024 Sleman.

"Kalau Pilkada kita pasti menunggu rekomendasi dari DPD dan DPP Partai, hasil komunikasi dan koordinasi siapa yang akan diusung."

"Nama calon, tetap menunggu surat dari DPP," kata Sekretaris DPC PDIP Sleman, Gustan Ganda.(Tribun Network/Igman Ibrahim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas