Komjen Pol. Purn. Prof. Dr. H. Iza Fadri, S.I.K., S.H., M.H.
Komjen Pol (Purn) Iza Fadri adalah mantan jenderal bintang 3 yang pernah menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Myanmar.
Penulis: Rakli Almughni
TRIBUNNEWS.COM - Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Komjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. H. Iza Fadri, S.I.K., S.H., M.H. adalah mantan perwira tinggi (Pati) Polri sekaligus Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Myanmar.
Komjen Iza Fadri resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2020.
Jabatan terakhir Iza Fadri di Polri adalah sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri.
Semasa dinasnya, jenderal bintang tiga ini juga pernah menduduki posisi sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Selatan (Sumsel).
Setelah pensiun, Iza Fadri didapuk ole Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar ke-17.
Ia tercatat aktif menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar pada tahun 2018 hingga 2023.
Baca juga: Irjen Pol. Purn. Prof. Dr. Eko Indra Heri S., M.M.
Komjen Iza Fadri lahir di Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 31 Agustus 1962 dan menganut agama Islam.
Ia merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Jasmidalis dan Warnidah yang berasal dari Minanangkabau.
Pendidikan
Iza Fadri adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1985.
Ia menuntaskan pendidikan sekolahnya di SD Lab School IKIP Padang (1972), SMP YPP 7 Dumai (1977), SMA Negeri 3 Padang (1980), dan AKTA III IKIP Bandung (1986).
Pada tahun 1989, Iza Fadri berhasil meraih gelar S.H. atau Sarjana Hukum di Universitas Islam Nusantara, Bandung.
Setelah itu, ia menyandang gelar M.H. atau Magister Hukum di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1995.
Di tahun 2003, jenderal asal Padang ini berhasil meraih gelar doktoral dari UI.
Baca juga: Brigjen Pol. Purn. Dra. Hj. Nur Afiah, M.H.
Lalu, gelar profesornya ia dapat setelah dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian atau STIK - PTIK pada tahun 2013.
Nama lengkapnya adalah Komjen. Pol. (Purn.) Prof. Dr. H. Iza Fadri, S.IK., S.H., M.H.
Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Akpol (1985), PTIK (1992), Sespim Polri (2000), Sespati Polri (2009), dan Lemhanas PPSA XIX (2013).
Selain itu, Iza Fadri juga pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, di antaranya di UTech Sidney, Leiden Univ, Oxford Univ, New Mexico Tech Institute, Nihon, Osaka, Victoria Wellington Univ, KKLN China dan Hongkong, dan SSLN Belanda.
Perjalanan karier
Komjen Iza Fadri memiliki karier yang cemerlang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah ia emban.
Baca juga: Komjen Pol. Drs. Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak, M.Si.
Iza Fadri tercatat pernah menjabat sebagai Kanit Samapta Polsekta Coblong Bandung Polda Jabar (1986), Kanit Gatur Satlantas Poltabes Bandung Polda Jabar (1987), Kaur Bin Ops Serse Sat Serse Polwiltabes Bandung Polda Jabar (1988), Kapolsekta Cidadap Polresta Bandung Tengah Polwiltabes Bandung Polda Jabar (1989), dan Panit Impeks Subdit Serseek Ditserse (1992).
Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Kanit Prodag Ditserse (1995), Staf Pada Staf Ahli Kapolri (1997), Kasi Jianbangkum Divbinkum Polri (1997), Wakapolres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (2003), Kapolresta Bukittinggi Polda Sumbar (2004), Kasubbid Pidter Bid Rapkum (2004), dan Kabid Rapkum Divbinkum Polri (2004).
Karier Iza Fadri makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kapolres Metro Tangerang pada tahun 2006.
Pada tahun 2007, ia dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Dua tahun kemudian, Iza Fadri dimutasi menjadi Kabid Banhatkum Divbinkum Polri.
Setelah itu, Komjen Iza ditunjuk untuk menduduki posisi sebagai Karobankum Divkum Polri pada tahun 2010.
Baca juga: Mayjen TNI Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte, M.A.
Pada tahun 2012, jenderal bintang 3 ini kemudian diangkat sebagai Gubernur/Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
Semenjak itu, kariernya terus menanjak seiring dengan kenaikan pangkatnya sebagai Pati Polri.
Pada tahun 2014, Iza Fadri diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Sumatera Selatan.
Dua tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Staf Ahli Bidang Sospol Kapolri.
Lalu, Iza Fadri ditugaskan untuk menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri pada tahun 2017.
Di tahun yang sama, Komjen Iza kembali dimutasi menjadi Anjak Utama Divhubinter Polri dalam rangka Persiapan Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Uni Myanmar.
Barulah setelah itu ia didapuk menjadi Perwira Tinggi Divhubinter Polri untuk Penugasan sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Uni Myanmar.
Baca juga: Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si.
Rekam jejak
Sepanjang kariernya, Komjen Iza Fadri memiliki rekam jejak yang cemerlang.
Jenderal asal Sumbar ini pernah menjadi Dosen Tetap di PTIK, Lektor Madya, Lektor Kepala, Dosen Tetap di Universitas Trisakti, hingga Dosen Tetap dan Guru Besar di Universitas Nasional (Unas).
Selain itu, Iza Fadri juga tercatat sempat menjadi Dosen Universitas Jambi, Ketua STIK - PTIK, dan Guru Besar Hukum Pidana STIK - PTIK.
Rekam jejaknya yang tidak main-main ini juga berhasil membuat Iza Fadri aktif mengajar di berbagai PTS di Jakarta dan pelatihan di berbagai instansi.
Dalam kariernya, Iza Fadri juga telah menelurkan sejumlah karya tulis.
Ia sukses merilis sejumlah buku atau bahan ajar, di antaranya berjudul Efektivitas Penegakan Hukum Pidana Ekonomi di Indonesia (Studi Kasus Pencurian Listrik dan Upaya Penanggulangannya), Pembaharuan Hukum Pidana Ekonomi di Indonesia (Antisipasi Bentuk-bentuk Kejahatan Baru Akibat Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), Politik Hukum Pidana Ekonomi Indonesia (Kebijakan Dalam Era Liberalisasi Perdagangan Dunia), Hukum Bisnis (Bahan Ajar Mahasiswa STIK-PTIK), Konflik Sosial (Bahan Ajar Mahasiswa STIK-PTIK), Pencegahan Kejahatan (Bahan Ajar Mahasiswa STIK-PTIK), dan Polri Yang Berwibawa dan Dibanggakan Penyunting 2013.
Baca juga: Irjen Pol. Purn. Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum.
Harta kekayaan
Komjen Iza Fadri tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp. 9.382.415.042 atau Rp9,3 miliar.
Hartanya tersebut tercatat di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada 1 Juni 2014.
Saat itu, Iza Fadri masih menjabat sebagai Kapolda Sumsel.
Sumber kekayaannya paling banyak datang dari kepemilikan tanah dan bangunan.
Tercatat Iza Fadri memiliki harta tanah dan bangunan dengan total nilai Rp6,3 miliar.
(tribunnews.com/Rakli Almughni)
Sumber: Wikipedia, E-LHKPN