Mantan Danjen Kopassus dan Din Syamsudin akan Pimpin Aksi Hak Angket, Aktivis akan Gelar Aksi 3 Hari
Kejahatan demokrasi tidak boleh dibiarkan karena dapat menjadi preseden buruk bagi iklim demokrasi kedepan
Editor: Eko Sutriyanto
"Di lihat dari beberapa kasus Masyarakat adat yang diusir dari tanah kelahirannya, Rempang dan yang terakhir di Pamaluan, Kalimantan. Tiada pembelaan apapun dari negara yang seharusnya melindungi setiap warga negara Indonesia," ungkap Neti.
Karenanya ia mendukung gerakan yang diusung para tokoh-tokoh tersebut dan tidak ada toleransi untuk ketidakadilan dan kecurangan yang di pertontonkan penguasa.
Seperti diketahui mulai 18 Maret 2024 besok akan digelar aksi di depan gedung KPU Dipimpin oleh Jendral purnawirawan Soenarko mulai pukul 13.00 WIB, aksi kedua pada 19 Maret di DPR RI dipimpin langsung Prof Din Syamsuddin mulai Pukul 14.00 WIB dan terakhir tanggal 20 Maret di tempat yang sama aksi dilanjutkan oleh Aliansi Gabungan Mahasiswa Pemuda & Pelajar mulai Pukul 11.00 WIB.
Soenarko mengonfirmasi rencana demo di depan kantor KPU RI pada Senin besok.
Soenarko akan turun bersama rakyat yang merasa ditipu oleh pemerintah dalam pemilu ini.
Ia menyebut kecurangan itu terjadi di KPU yang dikendalikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut dia, kecurangan Pemilu 2024 ini tampak jelas terlihat saat Sirekap menampilkan angka penghitungan suara.
Sementara itu Din Syamsuddin mengatasnamakan Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan menggelar aksi mulai pukul 14.00 sampai selesai.
Din juga tak membeberkan tuntutan GPKR namun salah satunya mencegah kezaliman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.