Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi I DPR Dorong Pengoptimalan Bonus Demografi Lewat Pencegahan Stunting

Fadhlullah mengatakan bahwa, untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan menghindari risiko perubahan bonus demografi menjadi bom demografi.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Anggota Komisi I DPR Dorong Pengoptimalan Bonus Demografi Lewat Pencegahan Stunting
HandOut/IST
Forum Webinar yang bertajuk “Cegah Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi” diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerjasama dengan Komisi I DPR RI, Rabu (20/3/2024). 

Anggota Komisi I DPR Ajak Wujudkan Indonesia Unggul dengan Optimalkan Bonus Demografi Lewat Pencegahan Stunting

Wahyu Aji/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang tahun 2030, diperkirakan bahwa Indonesia akan menempati posisi sebagai kekuatan ekonomi global melalui sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif dengan adanya bonus demografi.

“Pada tahun 2030, harapannya Indonesia Unggul dalam perkembangan ekonomi global, karena pada tahun tersebut usia produktif lebih banyak. Semua berharap usia produktif tersebut berkontribusi positif kepada negara kita tercinta Indonesia," kata Fadhlullah anggota Komisi I DPR RI dalam Forum Webinar yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerjasama dengan Komisi I DPR RI, Rabu (20/3/2024).

Dalam webinar yang bertajuk “Cegah Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi” tersebut, Fadhlullah mengatakan bahwa, untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan menghindari risiko perubahan bonus demografi menjadi bom demografi.

Menurutnya perlu dilakukan langkah-langkah preventif, salah satunya adalah mencegah stunting.

“Dengan mencegah stunting, bukan hanya masa depan anak yang terjamin, tetapi juga masa depan Indonesia yang lebih baik. Kesehatan dan gizi yang baik bagi anak-anak merupakan investasi yang tidak ternilai harganya," katanya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Septa Dewi Anggraeni selaku PIC Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Bidang Kesehatan Kemkominfo, menjelaskan hasil Survei Status Gizi Indonesia pada tahun 2022,  prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai di angka 21,6 persen.

“Angka tersebut masih relatif jauh dari target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo yaitu 14% di tahun 2024, hal ini menunjukkan bahwa perlunya kerjasama serta kolaborasi baik dari pemerintah dan juga masyarakat untuk bisa mencapai target tersebut," katanya.

Septa Dewi juga mengatakan, Kementerian Kominfo dalam upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting, turut  mendukung adanya kampanye nasional bersama-sama dengan BKKBN serta Kemenkes.

“Kementerian Kominfo saat ini berfokus kepada kampanye untuk komunikasi publik di mana kami memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait pentingnya untuk mencegah stunting," ujarnya.

“Oleh karena itu, webinar yang kita beri judul Cegah Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi ini kami harapkan dapat relate dengan kehidupan Bapak Ibu sekalian, dan dapat disebarluaskan ilmunya kepada orang-orang disekitar," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Muhammad Fajri, selaku Ketua KNPI Pidie mejelaskan bahwa kondisi lingkungan yang kotor dan tidak higienis dapat menyebabkan penyebaran penyakit infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi pada tubuh anak. 

“Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti membersihkan tempat tinggal, mencuci tangan sebelum makan, dan meminum air yang bersih”.

“Selain sanitasi, nutrisi juga memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah stunting. Anak-anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas