Gencar Gerakan Boikot, Sejumlah Bisnis Produk Multinasional yang Terafiliasi Israel Anjlok
Boikot juga membuat bisnis salah satu perusahaan kedai kopi global tersebut mengalami penurunan pendapatan sebesar 38,2 persen pada kuartal keempat ta
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
Merek-merek global tampaknya akan terus diboikot, selama perusahaan induk mereka belum menyatakan menarik diri dari Israel.
YMKI dukung gerakan boikot
Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, dalam diskusi publik bertema "Ramadhan Tanpa Produk Genosida" di Jakarta mengumumkan 10 produk pro-genosida dengan menggunakan data acuan dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash (15/3).
YKMI merekomendasikan boikot massal atas 10 merek perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, termasuk produk kurma yang diproduksi Israel.
Bahkan jelang bulan Ramadhan, pasca keluarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 83/2023, gerakan boikot konsumen Muslim juga makin diperkuat dengan dukungan MUI melalui deklarasi berupa instruksi atau “Irsyadat Majelis Ulama Indonesia”, di Gedung MUI, Jakarta (10/03).
Salah satu dari lima poin instruksi MUI itu secara tegas, “Menyerukan kepada umat Islam agar mulai bulan Ramadhan ini untuk tidak menggunakan lagi produk yang diproduksi oleh perusahaan yang terafiliasi dengan penjajah Israel dan pendukungnya, seperti produk kebutuhan konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers) maupun produk-produk lainnya.”
Baca juga: Ajak Boikot Produk Israel, YKMI Rekomendasikan Situs Thewitness dan Bdnaash Sebagai Rujukan