Kodam XVII Cenderawasih Bentuk Tim Investigasi Usut Dugaan Penyiksaan di Papua, 8 Prajurit Ditahan
Pangdam XVII Cenderawasih tidak mentolerir pelanggaran hukum apapun dan semua pelanggar hukum harus diproses hukum
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kodam XVII Cenderawasih membentuk tim investigasi untuk mengusut video viral diduga penyiksaan yang dilakukan terhadap Orang Asli Papua (OAP) oleh oknum prajurit TNI.
Belakangan, Mabes TNI menyatakan OAP dalam video tersebut adalah tawanan yang merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Definus Kogoya.
Baca juga: Amnesty International Desak Dibentuknya Tim Gabungan Usut Dugaan Penyiksaan Warga di Papua
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan pihaknya telah melakukan pendalaman atas potongan video aksi kekerasan tersebut yang viral di media sosial (Medsos).
Candra mengatakan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan jug telah memberikan atensi untuk melakukan pendalaman atau mengidentifikasi kebenaran video tersebut.
Setelah dilakukan langkah itu, kata dia, pihaknya mengakui keaslian video tersebut.
Baca juga: Sosok Warga yang Disiksa Prajurit TNI di Papua Terungkap, Dia Anggota KKB Definus Kogoya
"Demikian pula dari hasil identifikasi video tersebut, terbukti bahwa para prajurit TNI melakukan aksi kekerasan, sehingga Kodam XVII/Cenderawasih melakukan langkah cepat yaitu membentuk Tim Investigasi kejadian ini," kata dia saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Senin (25/3/2024).
Candra mengatakan Tim Investigasi kemudian langsung menuju tempat kejadian (TKP) sekaligus mengumpulkan data-data dan bukti-bukti hukum.
Tim Investigasi, kata dia, juga berkoordinasi dengan Pomdam III/Siliwangi untuk melakukan pemeriksaan kepada Para Prajurit TNI yang diduga melakukan aksi kekerasan.
Ia menegaskan, Pangdam XVII Cenderawasih tidak mentolerir pelanggaran hukum apapun dan semua pelanggar hukum harus diproses hukum.
"Demikian pula langkah-langkah menciptakan Papua Tanah Damai terus dilakukan oleh Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam selalu menegaskan untuk menghindari pertumpahan darah di Papua," imbuh Candra," kata dia.
Candra mengatakan aampai saat ini Tim Investigasi dan pihak Pomdam III/Siliwangi terus melakukan pemeriksaan terhadap Prajurit Yonif 300/Bjw.
Baca juga: Komnas HAM Akan Selidiki Video Viral Diduga Penyiksaan Terhadap Warga di Papua
Sementara ini, kata dia, diperoleh bukti-bukti awal sebanyak delapan orang prajurit diduga melakukan penganiayaan sehingga kini dilakukan penahanan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk diproses hukum.
"Pemeriksaan terus dilakukan untuk melengkapi bukti-bukti adanya unsur pelanggaran hukum untuk ditingkatkan dalam proses penyidikan," kata dia.
"Ini sebagai bentuk tindakan tegas dan keseriusan dalam penegakan hukum terhadap para Prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku kekerasan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," sambung dia.
Sebelumnya, video tersebut beredar di media sosial X pada Kamis (21/3/2024) malam.
Mabes TNI, dalam hal ini Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar, kemudian mengatakan TNI tengah melakukan penyelidikan atas video tersebut.
Hasil penyelidikan sementara, sosok warga yang menjadi korban penyiksaan itu adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Definus Kogoya.
"Oknum prajurit TNI melakukan tindakan kekerasan terhadap tawanan seorang anggota KKB atas nama Definus Kogoya di Pos Gome di wilayah Kabupaten Puncak, Papua," kata Gumilar saat dikonfirmasi Sabtu (23/3/2024).