Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Safari Ramadan ke Ponpes Tebuireng dan Al Munawwir
Safari Ramadan, Menko Polhukam silaturahmi ke Ponpes Tebuireng di Jombang dan Ponpes Al Munawwir Krapyak di Yogyakarta.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang dan Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak di Yogyakarta di hari kedua melaksanakan safari Ramadan.
Hadi Tjahjanto menyampaikan tujuan safari Ramadhan adalah untuk terus merajut dan menjaga ukhuwah seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, apabila ukhuwah ini kuat maka akan mempengaruhi stabilitas politik, hukum dan keamanan.
"Itulah sebabnya saya akan terus melakukan safari Ramadan," kata Hadi Tjahjanto dalam keterangan resmi Humas Kemenko Polhukam RI pada Rabu (27/3/2024).
Di Ponpes Al Munawwir, Hadi Tjahjanto membahas soal perkembangan dunia digital yang merambah kaum milenial.
Menurutnya, hal tersebut menjadi satu tantangan tersendiri bagi milenial, baik dari sisi positif maupun negatif.
Ia mencontohkan penggunaan media sosial untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks.
"Ini adalah tantangan bagi kita semua khususnya di pondok pesantren. Di Ponpes Al Munawwir inilah tempat bagi kita untuk bisa membangun akhlak bagaimana menyikapi era modern saat ini yaitu tidak terjebak pada perbuatan-perbuatan yang merugikan," kata Hadi.
Ia mengaku senang karena pembelajaran akhlak di Ponpes Al Munawwir bisa menjadikan generasi penerus menyongsong masa depan untuk Indonesia Emas tahun 2045.
"Artinya apabila sumber daya manusia ini sudah siap untuk mengawaki Indonesia Emas tahun 2045, insya Allah bisa terealisasi. Kita sudah tidak lagi terjebak pada middle income trap tapi sudah menuju pada upper income country," sambung dia.
Baca juga: Menag Khawatirkan Fakultas Keagamaan Bisa Tutup, Begini Respons Dekan Fakultas Dakwah UIN Jakarta
Dewan Pengasuh Ponpes Al Munawwir KH R Chaidar Muhaimin mengapresiasi safari Ramadan yang dilakukan Hadi beserta jajarannya.
Menurutnya hal itu menunjukkan bahwa Menko Polhukam tidak membeda-bedakan, khususnya dalam rangka untuk mendorong generasi muda bangsa yang handal dan bermoral.
Setelah ini, Hadi juga berencana untuk mengunjungi Gereja Katedral dan Gereja Immanuel Jakarta, pada Kamis (28/3/2024) dan Jumat (29/3/2024).
Hal tersebut, kata Hadi, karena seluruh umat Kristiani merayakan Paskah.
"Ini juga dalam rangka menjaga ukhuwah lintas agama. Supaya Indonesia kuat, stabilitas keamanan dan politik juga kuat sehingga masyarakat bisa merasakan pembangunan yang sedang berjalan," kata dia.
Sebelumnya, pada hari pertama Safari Ramadan Hadi berbuka puasa bersama para pimpinan serta pengurus Pondok Pesantren Syaichona Moh. Kholil di Bangkalan, Madura.
Hadi juga menyampaikan situasi dan kondisi Indonesia saat ini pasca pemungutan suara serta pengumuman hasil penghitungan suara oleh KPU.
"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat dan yang hadir di sini, situasi negara dalam kondisi aman, tentram dan kondusif. Alhamdulillah. Karena berkat kerja sama seluruh komponen, dari doa para Kyai, para Ustad, supaya pelaksanaan Pemilu sampai dengan pengumuman dan pelantikan presiden dan wakil presiden nanti suasananya aman," kata Hadi pada Selasa (26/3/2024).
Hadi juga menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa tetap harus dijaga.
Pada kesempatan itu, Hadi juga berziarah ke makam Syaichona Moh. Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil.
"Tadi sudah dibicarakan (pemberian gelar pahlawan Syaichona Moh. Kholil). Pj. Gubernur Jatim juga mendukung, ini sedang diproses. Mudah-mudahan akan segera diproses di Kementerian Sosial. Nantinya apabila sudah dicek dan disetujui kami akan ajukan sesuai dengan mekanisme yang ada," kata Hadi.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan, Brigjen TNI Ramli (Kapoksahli Pangdam V Brawijaya), Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, PJ.Bupati Bangkalan Arief M. Edie, Ketua MUI Bangkalan KH. Makki Nasir, KH. Hasbullah, KH. Said selaku Demangan Timur, dan RA Hasan Iroqi selaku Tokoh Agama.