Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Hamdan Zoelva, Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN yang Pilih Tak Beracara di MK Bela Anies-Imin

Berikut profil Hamdan Zoelva yang memilih tidak beracara di Mahkamah Konstitusi (MK) membela Anies-Muhaimin (AMIN) gugat hasil Pilpres 2024.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Profil Hamdan Zoelva, Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN yang Pilih Tak Beracara di MK Bela Anies-Imin
/henry lopulalan
Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva. 

Hamdan menghabiskan masa kecil di Desa Parado, sekitar 50 kilometer dari Kota Bima.

Ia dibesarkan dalam tradisi keluarga santri dan disekolahkan di madrasah ibtidaiyah, menginjak kelas 4, ia dipindahkan ke sekolah dasar negeri Salama Nae Bima pada 1974 sambil menjalani pendidikan agama di madrasah diniyah.

Setelah lulus SD, ia melanjutkannya ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Padolo Bima pada 1977 dan menamatkan pendidikan tingkat atasnya di Madrasah Aliyah Negeri Saleko Bima pada tahun 1981.

Setelah menamatkan pendidikan setingkat SMA, Hamdan Zoelva lantas melanjutkan kuliah untuk jenjang S1 dengan mengambil Ilmu Hukum Internasional pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar.

Saat menjalani kuliah di Universitas Hasanuddin, ayahnya meminta Hamdan untuk mengambil pendidikan tinggi di bindang agama untuk melanjutkan tradisi keluarganya yang berlatar belakang pesantren.

Karena itu, Hamdan memutuskan mendaftar ke Fakultas Syariah IAIN Alauddin, Ujungpandang (1981-1984)mengambil.

Saat berstatus mahasiswa, Hamdan aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, satu di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Berita Rekomendasi

Di organisasi tersebut, ia menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi HMI Indonesia Timur.

Karena kegiatannya mengurus organisasi, ia memilih untuk melepas pendidikannya di IAIN Alaudin meski sudah berkuliah selama tiga tahun dan hampir mendapatkan gelar sarjana muda.

Hamdan juga sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Jakarta (1998–2001), yang juga tidak diselesaikan.

Pada tahun 2004, ia berhasil mendapatkan gelar magister hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung, dan meraih gelar doktor S3 di bidang Ilmu Hukum Tata Negara dari universitas yang sama pada tahun 2010, dengan disertasi berjudul Pemakzulan Presiden di Indonesia.

Meskipun begitu, ia sempat menjalani pendidikan sarjana muda di Fakultas Syariah IAIN Makassar dari 1981-1984. Apa yang ditempunya tidak sampai selesai saat itu.

Karir Hamdan Zoelva

Dilansir dari situs MK, Hamdan Zoelva memulai karirnya sebagai dosen luar biasa di beberapa universitas (1986-1987), advokat (1987-2010), dan anggota DPR RI (1999-2004), selain itu beliau juga aktif diberbagai kegiatan sosial politik kemasyarakatan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas