Flu Singapura Jadi Sorotan, Perlukah Sekolah Online Diadakan Kembali? Ini Kata IDAI
Belakangan kasus Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) jadi sorotan karena terjadi peningkatan di Indonesia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan kasus Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) jadi sorotan karena terjadi peningkatan di Indonesia.
Penyakit ini disebut rentan pada anak-anak, khususnya usia di bawah lima tahun dan sangat menular.
Infeksi yang disebabkan oleh virus ini dapat menimbulkan lesi pada telapak kaki, telapak tangan dan mulut.
Pada lesi yang berada di mulut, sering kali membuat anak jadi enggan makan karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan.
Lantas, apakah sekolah online perlu kembali diberlakukan, mengingat penyakit flu Singapura sangat menular?
Terkait hal ini, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI & Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K) beri tanggapan.
Menurutnya terkait flu Singapura, sekolah online tidak diperlukan.
Karena, penyakit ini masih terbilang ringan walau memang sangat mudah menular.
"Apakah perlu online? Saya kira tidak perlu. Tidak sejauh itu sampai menyebabkan sekolah online. Angka kematian tidak tinggi," ungkapnya pada media briefing virtual, Rabu (3/4/2024).
Walau penyakit ini ringan, tetap sangat mudah menular, sehingga, orangtua diimbau jika anak terinfeksi Flu Singapura maka dianjurkan untuk melakukan isolasi.
"Jadi (isolasi) 5-7 hari. Kalau anak kita kena, harusnya diisolasi, cegah kontak anak lain. Karena bisa menyebabkan penularan sangat cepat," jelasnya.
Dr Edi pun menjelaskan jika isolasi pun tidak perlu dilakukan sampai dua minggu lamanya.
"Dua minggu? Tidak selama itu," tambahnya.
Pada suatu penyakit, kata dr Edi terdapat masa infeksi yang bisa menularkan pada orang lain.
"Penyakit ada masa infeksius biasanya 3-5 hari. Artinya kalau sudah lewat, maka tidak menularkan lagi. Walau lesi masih proses penyembuhan. Tapi tidak menular lagi," jelasnya.
"Tidak harus tutup sekolah, sekolah online sampai 2 minggu. Tapi sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan pada anak lain," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.