Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sidang Sengketa Pilpres, Menko Airlangga Beberkan Alasan Pemerintah Keluarkan Bansos El Nino

Airlangga Hartarto menjelaskan risiko global jadi alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan sosial (bansos) melalui Bantuan Langsung Tunai.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sidang Sengketa Pilpres, Menko Airlangga Beberkan Alasan Pemerintah Keluarkan Bansos El Nino
Dokumentasi
Menteri Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menjelaskan risiko global jadi alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan sosial (bansos) melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino dan bantuan pangan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menjelaskan risiko global jadi alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan sosial (bansos) melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino dan bantuan pangan.

Airlangga menjelaskan fenomena cuaca yang terjadi akibat kenaikan suhu permukaan air ini dikhawatirkan dapat mengganggu produksi beras serta daya beli masyarakat.




Hal itu ia sampaikan dalam keterangannya saat hadir untuk berbicara di sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024.

"BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino terus bertahan hingga periode Desember 2023 bahkan Januari, Februari 2024," kata Airlangga di ruang sidang Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Jadwal Sidang Sengketa Hasil Pilpres di MK Hari Ini, 4 Menteri Jokowi akan Beri Keterangan

"Nah, ini berdampak kepada penurunan produksi beras. Kita lihat produksi beras sampai dengan mulai bulan Juli sampai Februari, produksi beras kita turun sebesar 5,88 juta ton," ia menambahkan.

Pada saat yang bersamaan, terjadi kenaikan harga beras dunia.

BERITA TERKAIT

Harga beras di Thailand misalnya, mencapai 624 dolar per ton atau naik 28 persen, sementara di Vietnam mencapai 614 dolar per ton atau naiknya 41,95 persen.

Kenaikan juga diikuti dengan larangan ekspor beras enam negara di tahun 2023, yakni India, Bangladesh, Rusia, Uni Emirat Arab, Myanmar, dan Uganda.

El Nino berdampak terhadap peningkatan harga pangan, terutama beras.

Jika menilik data, Inflasi Komponen Bergejolak atau volatile food terus meningkat di bulan Juli Maret yang tercatat sebesar 10,33 persen.

"Beras mengkontribusi pada infalasi di bulan Maret saja 0,74 persen. Jadi pada periode El Nino tersebut produksi padi menurun, harga beras internasional meningkat, dan inflasi meningkat. Nah, itulah salah satu pertimbangan ada basnos terkait dengan El Nino dan juga bantuan pangan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas