TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Sabtu, 4 April 2024.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 30 wilayah di Indonesia.

DKI Jakarta dan Sumatera Barat akan terjadi cuaca ekstrem hujan, kilat dan angin kencang.

Sementara 28 wilayah lainnya akan berpotensi bercuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

• Sumatera Barat
• DKI Jakarta

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: DKI Jakarta dan 29 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan pada 6 April 2024

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

• Aceh
• Sumatera Utara
• Bengkulu
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kep. Bangka Belitung
• Lampung
• Banten
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur

Baca juga: BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Baru, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem saat Mudik Lebaran 2024

• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Kalimantan Selatan
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tenggara
• Maluku Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Ada Potensi Hujan Lebat di Jawa Tengah pada Jumat, 5 April 2024

Pemicu Cuaca Ekstrem

Hari ini terjadi Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, dengan kecepatan angin 20-25 knots (37-46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1005 hPa.

Bibit tersebut bergerak ke arah selatan dengan potensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori Sedang - Tinggi.

Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari NTB, Maluku bagian selatan, dan Laut Timor hingga Samudra Hindia selatan NTT, membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) dari utara NTB hingga Samudra Hinda selatan NTT, di Laut Jawa, dan di Samudra Hindia Selatan Jawa serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di sekitar siklon tropis, dari Pulau Sumba hingga Samudra Hindia selatan NTT. Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Maluku Utara.

Sirkulasi ini membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Sulawesi Utara, serta membntuk daerah konfluensi di Perairan utara Papua Barat dan Teluk Cendrawasih.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Barat, dari Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, dari Laut Natuna hingga Laut Jawa, dari Smaudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Tengah, di Laut Jawa, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Tenggara, di Papua, dan di Laut Arafuru.

Daerah konfluensi lain juga terpantau memanjang dari Samudra Hinda barat Aceh hingga Perairan utara NTB dan di Laut Jawa. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)