Pemanfaatan Teknologi untuk Cegah Kecurangan saat Siswa Ujian secara Digital
Perlu sofware ujian yang tidak terhubung ke internet sehingga menghilangkan kecurangan siswa saat ujian digital.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Idealnya, digitalisasi untuk kemajuan pendidikan dilaksanakan tanpa bergantung pada jaringan internet karena masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan internet.
Dengan memanfaatkan sistem digital maka memperbesar kemungkinan sumber pembelajaran untuk didapatkan / diakses dengan lebih praktis, lebih mudah dan jauh lebih murah.
Namun di sisi lain, pemanfaatan sistem digital saat ujian memungkinkan terjadi kecurangan dan ini jadi isu yang banyak dilakukan oleh siswa selama pelaksanaan evaluasi dan mencederai fungsi dari evaluasi tersebut.
Berkembangnya zaman, ujian digital membuka kesempatan bagi siswa melakukan kecurangan seperti browsing, dan berkomunikasi secara digital dengan temannya.
Pemerhati pendidikan, Steffina Yuli mengatakan, diperlukan software ujian adalah tidak boleh terhubung internet sehingga menghilangkan melakukan kecurangan,
"Usaha memberikan solusi untuk ini kelihatannya sulit namun dengan berkembangnya zaman, teknologi digital karya putra-putri Indonesia terbukti mampu menjawab kebutuhan ini dengan tepat," katanya.
Ia mencontohkan perlunya server ujian digital seperti kipin max bisa digunakan untuk semua sekolah di Indonesia dimanapun lokasinya dan tidak membutuhkan jaringan internet.
"Sehingga sekolah tak perlu keluar dana sedikitpun untuk pelaksanaan kegiatan asesmen dan secara garis besar, ini solusi nyata untuk keperluan evaluasi pembelajaran di sekolah," kata Steffina.
Baca juga: Ada Internet Gratis di Area Publik Rusunawa di Wilayah Jakarta
Dengan adanya inovasi ini, kata Chief Business Officer (CBO) Kipin EdTech ini pemerintah lebih mudah dalam membuat langkah nyata untuk menghentikan kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Hadirnya server ini merupakan jawaban hasil survei kepada ribuan kepsek, guru dan dosen yang tersebar di seluruh Indonesia bahwa separo mengalami kendala disebabkan lemahnya jaringan internet sehingga responden mengaku belum bisa memanfaatkan platform yang dirancang oleh Kemendikbudristek karena kendala internet ini.
"Selain kendala internet, ada faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas pembelajaran, yang jelas digitalisasi pembelajaran menjadi pilihan tepat," katanya wanita yang terpilih dalam Forbes 30 Under 30 untuk kategori Social Impact terkait upaya Kipin EdTech dalam mengakeselerasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.