Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Potret Pemudik Motor Bawa Balita Saat Menyeberang dari Jawa ke Sumatera: Mau Bagaimana Lagi?

Dalam suasana Lebaran, mereka ingin melakukan silaturahmi dengan kerabat dan keluarga yang sudah lama terpisah jarak.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Potret Pemudik Motor Bawa Balita Saat Menyeberang dari Jawa ke Sumatera: Mau Bagaimana Lagi?
Bambang Ismoyo
Potret Sejumlah Pemudik yang hendak melakukan perjalanannya ke kampung halamannya bersama anak yang masih berusia kurang dari 5 tahun, di Pelabuhan Ciwandan, Banten. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - Kebanyakan masyarakat Indonesia menyebut kegiatan mudik sudah menjadi budaya tiap tahun yang selalu dijalani.

Umumnya, masyarakat yang ada di perantauan akan mengajak istri, anak, atau keluarganya untuk kembali ke kampung halaman.

Dalam suasana Lebaran, mereka ingin melakukan silaturahmi dengan kerabat dan keluarga yang sudah lama terpisah jarak.

Hal ini terlihat dari ramainya jumlah pemudik diberbagai titik di Indonesia, salah satunya di Pelabuhan Ciwandan, Banten, yang merupakan pelabuhan penyeberangan dari Pulau Jawa ke Sumatera.

Berdasarkan pantauan Tribunnews di lapangan, cukup banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor yang membawa keluarganya dari wilayah Jawa menuju Sumatera.

Baca juga: Pilu, Ayah dan 2 Anaknya Tewas Ditabrak Truk Tangki saat Mudik

Bahkan, tak sedikit pula para pemudik yang membawa anaknya yang berusia masih di bawah 5 tahun, alias Balita.

BERITA REKOMENDASI

Salah satunya, Imam, ia hendak pulang ke kampung halamannya ke Provinsi Lampung, bersama istri dan juga anaknya yang masih berusia belum genap 1 tahun.

"Hari ini saya mau mudik ke Lampung, bareng Istri dan anak. Mumpung dapat cuti, jadi mau lebaran di kampung aja," ucapnya saat menunggu giliran masuk ke kapal ferry di Pelabuhan Ciwandan, Minggu.

Ia mengungkapkan, membawa anak yang belum genap 1 tahun tidaklah mudah. Terlebih terkadang anak kecil kerap menangis alias rewel, apabila merasa tidak nyaman.

Contoh, anaknya menangis saat menunggu antrean atau giliran untuk masuk ke dalam kapal ferry. Berdasarkan situasi di lapangan, cuaca di Pelabuhan Ciwandan cukup panas pada siang hari.

Adapun, perjalanan yang akan ditempuh Imam bersama keluarga menggunakan sepeda motor lebih dari 100 kilometer.

Sementara itu dalam kesempatan lain, Ida, yang menggendong anaknya yang masih berusia 3 tahun juga hendak melakukan perjalanan mudik dari Balaradja (Banten) menuju Lampung.

Ia mengaku jika membawa anak yang masih kecil merupakan hal yang membuatnya sedikit tidak tega.

Namun apa boleh buat, ia ingin perayaan Lebaran dapat dihadiri seluruh bagian dari keluarganya.

"Mau gimana lagi, kita inginnya kalau setiap lebaran itu kumpul sama semua keluarga. Bareng orang tua, Kakak, Suami, dan Anak," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas