Cerita Mahmuri, Panjarwala dan Imam Salat Tarawih KM Dobonsolo Sejak 1996
Kapal ini jadi salah satu kapal yang digunakan untuk mengangkut pemudik dalam program mudik gratis motor naik kapal laut dari Kemenhub RI dan Pelni
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Motor (KM) Dobonsolo berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.
Kapal ini jadi salah satu kapal yang digunakan untuk mengangkut pemudik dalam program mudik gratis motor naik kapal laut dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT PELNI.
Pada keberangkatan Jumat (5/4/2024), KM Dobonsolo mengangkut 2.037 penumpang dan 876 sepeda motor. Kapal angkat jangkar sekitar pukul 16.20 WIB.
KM Dobonsolo berlayar menyusuri Laut Jawa menuju Semarang dengan estimasi 17 jam perjalanan.
Praktis, pemudik melangsungkan buka puasa, ibadah salat tarawih hingga sahur di atas kapal yang melaju 15 knot alias 30 kilometer per jam.
Baca juga: 48 Kapal Beroperasi Angkut 150.680 Penumpang Menuju Bakauheni pada H-3 Lebaran
Ternyata KM Dobonsolo memiliki musala berukuran cukup luas untuk memfasilitasi penumpang wanita dan perempuan melaksanakan ibadah salat wajib maupun sunnah. Termasuk Tarawih, ibadah salat malam yang hanya berlangsung selama bulan Ramadan.
Ketika azan salat Isya berkumandang, para penumpang maupun anak buah kapal (ABK) bergegas menuju musala yang berada di sisi deck 7, bagian sisi belakang kapal.
Ruangan masuk musala bisa dikenali lewat tulisan 'Mushola' yang tertempel di sisi luar pintu.
Ketika salat Tarawih selesai, Tribun Network berbincang dengan Mahmuri, imam salat Isya dan Tarawih malam itu.
Mahmuri merupakan seorang panjarwala, ABK yang bertugas pada deck kapal bagian luar seperti membersihkan karat hingga mengecat kapal.
Ia bercerita, memimpin salat wajib maupun sunnah di atas KM Dobonsolo sejak tahun 1996 hingga sekarang, atau sudah 28 tahun.
Mahmuri merasa terpanggil dan punya tanggung jawab memimpin salat semenjak bertugas di KM Dobonsolo.
"Ini karena kita merasa tanggung jawab, jadi saya semenjak di kapal naik kapal penumpang ini merasa punya tanggung jawab dari tahun 96 sampai sekarang," kata Mahmuri saat berbincang di dalam musala KM Dobonsolo, Jumat.