Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW Dorong Polda Metro Jaya Selidiki Penyebab Kebakaran Gedung YLBHI Secara Mendalam

IPW dorong Polda Metro Jaya selidiki mendalam penyebab kebakaran Gedung YLBHI di Jakarta Pusat.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in IPW Dorong Polda Metro Jaya Selidiki Penyebab Kebakaran Gedung YLBHI Secara Mendalam
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mendorong Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melakukan penyelidikan secara mendalam terkait penyebab kebakaran yang terjadi di Gedung YLBHI, Jalan Diponegoro Nomor 74, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024) malam.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengatakan dengan kemampuan Polri melalui pendekatan scientific investigation, tentu bisa membuka informasi penyebab kebakaran Gedung YLBHI.

"Melalui pendekatan scientific investigation (investigasi dari pendekatan berbagai disiplin keilmuan) maka akan membuat terang kebakaran itu, yang menurut saksi mata terjadi pada pukul 22.00 dimulai dengan terdengarnya ledakan yang diduga dari unit AC di lantai 2 dan menyebar ke lantai 3 di Gedung YLBHI," kata Sugeng dalam keterangan yang diterima, Senin (8/4/2024).

Dengan penyelidikan kompeten yang dilakukan Polri, diharapkan diketahui apakah sebab kebakaran ini karena kondisi di luar kemampuan kendali pemilik gedung atau karena adanya intervensi pihak luar yang disengaja.

Menurut dia, kantor YLBHI sebagai tempat persemaian pikiran kritis para aktivis hukum pro demokrasi dalam menegakkan prinsip-prinsip negara hukum demokratis memang banyak menimbulkan sikap tidak senang pihak-pihak tertentu baik sejak masa Orde Baru hingga saat ini.

Baca juga: Fakta Kebakaran Gedung YLBHI: Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab, Seorang Petugas Damkar Gugur

"Gedung YLBHI pernah menjadi sasaran vandalisme, mobil YLBHI di rusak dengan menyiramkan air keras, ban mobil ditusuk benda tajam bahkan pernah dikepung dan digeledah saat banyak aktivis mencari suaka aman di gedung tersebut bahkan terjadi pelarangan kegiatan."

"Bahkan personil pembela umum YLBHI tidak jarang ada yang diintimidasi oleh oknum-oknum aparat keamanan maupun kelompok sipil tertentu," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Sugeng pun mengapresiasi langkah cepat Damkar Pemprov DKI Jakarta yang hadir di lokasi Gedung YLBHI pada pukul 22.15 WIB.

Dengan kecepatan tim Damkar Pemprov DKI mengatasi kebakara, dapat dicegah kerugian yang lebih besar dan korban manusia.

Baca juga: Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI, Kepala Dinas Gulkarmat: Kelelahan

YLBHI sendiri didirikan Adnan Buyung Nasution sejak 1971 dan menjadi kawah candradimuka lahirnya aktivis-aktivis hukum handal di Indonesia, di antaranya; Todung Mulya Lubis, Luhut Pangaribuan, Nursyabani Kacasungkana, almarhum Munir, almarhum Abdul Hakim Garuda Nusantara, dan lain-lainnya.

"Karenanya, penanganan pasca-kebakaran oleh Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri penting bisa membuat terang sebab musabab kebakaran gedung YLBHI dan semoga kebakaran tersebut hanya accident belaka," katanya.

Sebelumnya Ketua YLBHI Muhammad Isnur mengungkap kebakaran Gedung LBH-YLBHI terjadi pada Minggu (7/4/2024) malam.


"Pada hari Minggu, 7 April 2024, sekitar pukul 22.00 WIB kantor LBH YLBHI terbakar, belum diketahui penyebab pasti kebakaran," kata Isnur lewat keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).

Berdasarkan keterangan saksi mata seorang penjaja makanan di depan gedung YLBHI mengaku mendengar ledakan tiga kali sebelum terjadi kebakaran.

Setelah ledakan itu, api terlihat mulai menjalar ke lantai 2 dan 3 Gedung LBH-YLBHI.

"Menurut saksi mata, Wasiatun (pemilik warung pecel lele di depan Kantor LBH), ia mendengar 3 kali suara ledakan keras dan percikan api yang diduga berasal dari AC lantai 2 Gedung YLBHI. Dari ledakan ini kemudian muncul kobaran api yang langsung menjalar ke lantai 2 dan 3 gedung," kata Isnur.

15 menit berselang, lanjut Isnur, 6 mobil pemadam kebakaran datang berupaya memadamkan api.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Belum diketahui kerugian yang dialami akibat kebakaran," kata Isnur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas