3 Contoh Khutbah Idul Fitri 2024: Lebaran Tak Berlebihan, Persaudaraan saat Idul Fitri
Berikut ini 3 contoh khutbah Idul Fitri 2024 tentang lebaran tidak berlebihan dan persaudaraan saat Idul Fitri 1445 H.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara

Pada saat berangkat menuju Salat Id, beliau memilih melewati jalan pasar besi (al-Hadidin) dan pada saat kembali ke rumah memilih jalan pasar sendal-sepatu (al-Khizdain).
Tujuannya tidak ada lain terkecuali supaya Rasulullah bisa bertemu dan menyapa para sahabatnya yang tersebar di lorong-lorong kota Madinah. Beliau sapa para sahabatnya dengan kalimat penghormatan dan ucapan selamat lebaran: "Taqabbalallahu minna ma minkum." Begitulah jiwa sosial dan keakraban Rasulullah Saw dengan para sahabat yang patut diteladani oleh ummatnya.
Demikianlah kebiasaan Nabi Muhammad di dalam merayakan lebaran Idul Fitri dengan penuh kesederhanaan dan keakraban, tanpa berlebih-lebihan. Semoga kita semua bisa meniru kebiasaan baik ini.
Akhirnya, marilah kita bersama-sama memohon kepada Allah Swt, semoga kita dimasukkan ke dalam golongan orang orang yang beruntung. Minal aidin wal faizin. Taqabbalallah minna wa minkum. Amiin Ya Rabbal ‘alamin.
Idul Fitri dan Semangat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan
Berikut ini adalah rangkuman ceramah KH M. Quraish Shihab.
Allah Akbar, Allah Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Dengan takbir dan tahmid, kita melepas Ramadan yang insya Allah telah menempa hati, mengasuh jiwa serta mengasah nalar kita.
Dengan takbir dan tahmid, kita melepas bulan suci itu dengan hati harus penuh harap, dengan jiwa kuat penuh optimisme, betapa pun beratnya tantangan dan sulitnya situasi.
Ini karena kita menyadari bahwa Allah Maha Besar. Allahu Akbar, Allahu Akbar! Semua kecil dan ringan selama kita bersama dengan Allah.
Kita bersama sebagai umat Islam dan sebagai bangsa, kendati mazhab, agama atau pandangan politik kita berbeda, karena kita semua ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita semua satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air dan kita semua telah sepakat ber-Bhineka Tunggal Ika, dan menyadari bahwa Islam, bahkan agama-agama tidak melarang kita berkelompok dan berbeda. Yang dilarangnya adalah berkelompok dan berselisih.
Janganlah menjadi serupa dengan orang-orang yang berkelompok-kelompok dan berselisih dalam tujuan setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan. Mereka itulah yang mendapatkan siksa yang pedih. Demikian QS. Ali ‘Imran [3]: 105.
Saudara. Keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk, termasuk manusia.
Seandainya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikannya satu umat saja, tetapi (tidak demikian kehendak-Nya). Itu untuk menguji kamu menyangkut apa yang dianugerahkan-Nya kepada kamu. Karena itu berlomba-lombalah dalam kebajikan (QS. Al-Maidah [5]: 48).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd!
Saudara. Kini kita beridul fitri. Kata fithri atau fithrah berarti asal kejadian, bawaan sejak lahir. Ia adalah naluri. Fitri juga berarti suci, karena kita dilahirkan dalam keadaan suci bebas dari dosa. Fithrah juga berarti agama karena keberagamaan mengantar manusia mempertahankan kesuciannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.