Sopir Fortuner Arogan di Tol Japek Ditangkap, Diduga karena Pakai Pelat TNI Palsu
Sopir Fortuner, PWGA, yang mengamuk di Tol KM 57 Japek diduga memalsukan pelat nomor kendaraan dinas Mabes TNI, kini ditangkap
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan penangkapan pria pengemudi Toyota Fortuner yang mengamuk di Tol KM 57 Jakarta-Cikampek (Japek).
"Benar, sudah diamankan dan sedang dilakukan pendalaman," ujar Kombes Ade, Rabu (17/4/2024).
Diduga, alasannya karena pelaku berinisial PWGA itu memalsukan pelat nomor kendaraan dinas Mabes TNI.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar pun turut membenarkan informasi terkait penangkapan tersebut.
"Iya, betul (telah diamankan)," ujar Nugraha, Rabu.
Adapun penangkapan ini sebagai tindak lanjut dari laporan yang dilayangkan pemilik nomor pelat 84337-00 atas nama Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi ke Polda Metro Jaya pada Minggu (14/4/2024).
Seperti diketahui, Asep telah membuat laporan pengaduan terkait dengan pemalsuan kepemilikan nomor kendaraan tersebut.
"Untuk permasalahan ini, kami juga telah membuat laporan pengaduan di Mapolda Metro Jaya guna membantu tercapainya titik terang dari permasalahan ini," kata Asep.
Klarifikasi Marsda TNI Purn Asep Adang
Sebelumnya, Purnawirawan TNI itu menegaskan tak punya hubungan dengan pelaku PWGA.
"Kami tidak memiliki hubungan dan kami tidak kenal dengan warga sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner plat Dinas 84337-00 dan menjadi viral," kata Asep dalam pada Minggu (14/4/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS: Sopir Fortuner Arogan Pakai Pelat Dinas Palsu TNI dan Tabrak Mobil Wartawan Ditangkap
Asep mengatakan nomor dinas kendaraan itu ia gunakan untuk mobil Pajero Sport, bukan Fortuner.
"Bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan," kata Asep.
Adapun Mobil Pajero itu ia gunakan untuk operasionalnya sehari-hari di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar sejak pensiun di tahun 2020.
Asep pun tak menahu soal kesamaan pelat nomor tersebut.