Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Harus Intensif Jelang Kunjungan Paus Fransiskus

Diplomasi publik untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia sebagai satu di antara bahasa resmi di dunia mendapatkan momentum.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Harus Intensif Jelang Kunjungan Paus Fransiskus
PWKI/Gora Kunjana
PEMBERIAN CENDERAMATA - AM Putut Prabantoro --Dewan Pembina PWKI (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Dott. Paolo Ruffini --Presiden Dikasteri Komunikasi Vatikan (ke-3 dari kiri) disaksikan Andrea Tornielli --Direktur Editorial Dikasteri Komunikasi Vatikan (ke-2 dari kiri), dan Michael Trias Kuncahyono --Dubes RI untuk Takhta Suci (kiri) di Kantor Dikasteri Komunikasi Vatikan, Kota Vatikan, Rabu (17/4/2024). 

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) menetapkan jurnal internasional adalah suatu karya ilmiah yang ditulis dan dipublikasikan dalam skala internasional dan dapat dipertanggungjawabkan, minimal ketika penulisnya berasal dari dua negara berbeda.

Salah satu kriteria jurnal internasional yang ditetapkan Dikti selain jurnal memenuhi kaidah ilmiah dan administrasi penerbitan adalah menggunakan bahasa resmi PBB yang sampai saat ini masih dibatasi pada pilihan bahasa Arab, Inggris, Rusia, Perancis, Spanyol dan Mandarin.

“Nah ini perguruan tinggi melalui berbagai saluran formal maupun non formal harus bisa melakukan persuasi terhadap Dikti perihal Bahasa Indonesia yang sudah diakui oleh UNSECO, sehingga dikotomi jurnal internasional harus bahasa Inggris seharusnya bisa diubah semakin dinamis,” tuturnya.

Pada sisi lain, lanjutnya, diplomasi publik yang intensif juga harus dilakukan untuk meningkatkan kesaadaran masyarakat global tentang pentingnya bahasa Indonesia. “Jangan sampai kita hanya menjadi tuan di kampung sendiri, sementara orang luar sebetulnya tidak terlalu menganggap Indonesia itu penting.”

Algooth mendapati meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di UNESCO, Bahasa Indonesia yang digunakan banyak individu ternyata belum menjadi salah satu bahasa yang disajikan oleh Vatican News yang multilingual.

Baca juga: Mengenal Paus Fransiskus yang Bakal ke Indonesia, Catat Sejarah Al-Quran Dikumandangkan di Vatikan

Vatican News adalah media resmi di Tahta Suci Vatikan.

“Vatican News sebagai bagian dari Dicastery for Communication Vatikan yang sudah berusia ratusan tahun melihat bahasa Indonesia belum sebagai hal yang penting, sehingga justru Bahasa Melayu yang mereka pilih. Ini menjadi perhatian penuh Dubes Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan, Trias Kuncahyono,” tuturnya.

Berita Rekomendasi

Vatican News adalah portal berita resmi Tahta Suci Vatikan, yang berfungsi sebagai sumber informasi multi media tentang kegiatan, pernyataan, dan peristiwa yang berkaitan dengan Gereja Katolik global dan operasi Tahta Suci Vatikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas