Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

Global Parliamentary Forum 2024, Komisi VII DPR Tunjukkan Komitmen Indonesia Soal Kesetaraan Gender

Dyah Roro Esti, Anggota Komisi VII DPR-RI menyadari politik dan perempuan merupakan sebuah keharusan yang dicapai oleh setiap negara.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Global Parliamentary Forum 2024, Komisi VII DPR Tunjukkan Komitmen Indonesia Soal Kesetaraan Gender
HO/IST
Dyah Roro Esti, Anggota Komisi VII DPR-RI pada Global Parliamentary Forum tahun 2024 pada ajang World Bank (WB) & International Monetary Fund (IMF) Spring Meetings pada sesi Championing Equality: Empowering MPs to Implement Effective Gender Strategies. 

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politik dan perempuan merupakan sebuah keharusan yang dicapai oleh setiap negara.

Dyah Roro Esti, Anggota Komisi VII DPR-RI sangat menyadari hal tersebut.

Permasalahan gender di Indonesia ini dipaparkannya pada Global Parliamentary Forum tahun 2024 pada ajang World Bank (WB) & International Monetary Fund (IMF) Spring Meetings pada sesi “Championing Equality: Empowering MPs to Implement Effective Gender Strategies”.

Pada kesempatan itu, Dyah Roro Esti menyampaikan Indonesia di tataran kebijakan sudah mengakomodir perempuan dalam politik dengan 30 persen kuota.

Di sisi lain, ada permasalahan lain yang disadari oleh Dyah Roro Esti, yaitu implementasi dari kebijakan tersebut.

Ia menyoroti keadaan kuota parlemen yang masih kurang dari 30 persen, yaitu berada di kisaran 21,6 persen.

Berita Rekomendasi

Menurut pandangannya, permasalahan utama dari gender gap ini berada di kebudayaan yang terjadi di keluarga, mengingat perempuan harus mendapatkan izin dari suami atau orangtua untuk berkiprah di politik.

Kata Dyah Roro Esti, hal ini seringkali tidak terlihat atau tidak dianggap sebagai sebuah masalah.

Namun sebenarnya hal ini sangat menentukan seorang perempuan memasuki karir politik.

Selain permasalahan tersebut, Dyah Roro juga mengingatkan kurangnya funding untuk menggalakan perbaikan gender gap ini.

“Funding ini akan diarahkan pada pembangunan data dan capacity building sebagai tindak lanjutnya, sehingga, capacity building yang dilakukan akan terstruktur karena sesuai dengan daerah-daerah yang membutuhkan tindakan afirmatif tersebut,” ungkap politikus muda Golkar ini.

Baca juga: Perludem Perkirakan Angka Keterwakilan Perempuan di Kursi Senayan Capai 22,1 Persen

Dyah Roro Esti menghadiri acara tersebut bersama dengan Presiden Direktur World Bank, Ketua IPU (Inter Parliamentary Union), dan anggota parlemen lintas negara di Washington D.C sebagai perwakilan dari Parlemen Indonesia.

Forum ini ditujukan untuk membahas masalah-masalah kontemporer global dari permasalahan iklim, gender, kecerdasan buatan, hingga lapangan kerja.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas