10 Puisi Joko Pinurbo, Sastrawan Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini
Joko Pinurbo meninggal dunia hari ini pukul 06.03 WIB di RS Panti Rapih Jogja. Berikut ini 10 puisi populer Joko Pinurbo.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
(2002; kado buat Ade & Fajar)
PERIAS JENAZAH
Untuk terakhir kali perempuan cantik itu akan merias jenazah.
Setelah itu selesailah. Ia sangat lelah setelah sekian lama
mengurusi keberangkatan para arwah .
Kini ia harus merias jenazah seorang perempuan
yang ditemukan tewas di bawah jembatan, tidak jelas
asal-usulnya, serba gelap identitasnya, tidak ada yang sudi
mengurusnya, dan untuk gampangnya orang menyebutnya
gelandangan atau pelacur jalanan, toh petugas ketidakamanan
bilang ah paling ia mati dikerjain preman-preman.
Perias jenazah itu tertawa nyaring begitu melihat jenazah
yang akan diriasnya sangat mirip dengan dirinya.
Kemudian ia menangis tersedu-sedu sambil dipeluknya
jenazah perempuan malang itu.
“Biar kurias parasmu dengan air mataku hingga sempurna ajalmu.”
Beberapa hari kemudian perias jenazah itu meninggal dunia
dan tak ada yang meriasnya.
Jenazahnya tampak lembut dan cantik, dan arwah-arwah
yang pernah didandaninya pasti akan sangat menyayanginya.
Kadang perias jenazah itu diam-diam memasuki tidurku
dan merenungi wajahku. Seakan ia tahu bahwa aku
yatim piatu, tidak jelas asal-usulnya, serba gelap identitasnya.
Kulihat wajah cantiknya berkelebatan di atas ranjang kata-kataku.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Sripoku.com dengan judul Puisi Justru Karya Penyair Joko Pinurbo, dan TribunJateng.com
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunJogja/Hari Susmayanti)(TribunJateng.com/iam/Wahyu Ardianti Woro Seto)(Sripoku.com/Aminuddin)
Artikel lain terkait Joko Pinurbo