7 Fakta Baru Tewasnya Brigadir RAT, Jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin Sejak 2021 hingga Kasus Ditutup
7 fakta baru tewasnya Brigadir RAT di Jakarta, terungkap alasan keluarga tolak autopsi.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
"Jadi, tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado," jelasnya.
3. Sempat Turunkan Wanita dan Anak Kecil
Terdapat fakta baru lainnya yang berhasil diungkap pihak kepolisian.
Sebelum tewas menembak diri, Brigadir RAT rupanya sempat menurunkan seorang wanita dan anak kecil dari mobil Alphard yang menjadi lokasi kematiannya.
Hal itu diungkap anggota Labkrim Polri, Ipda Saji, dalam jumpa pers yang digelar Polres Metro Jakarta Selatan, Senin.
Ipda Saji menyebut ada 13 momen rekaman CCTV yang dianalisa pihak kepolisian.
Di antara 13 momen tersebut, terdapat rekaman saat Brigadir RAT menurunkan anak kecil dan wanita.
Baca juga: Brigadir RAT Jadi Pengawal Pengusaha Tanpa Izin, Kapolresta Kasatlantas Manado Diperiksa Propam
Anak kecil memakai baju biru dongker dan celana pendek turun pertama dari mobil.
Kemudian diikuti pria berbadan tegap dan memakai baju safari hijau yang keluar dari pintu depan sebelah krii.
"Lalu pria berbaju hijau army kami sebutnya pria 2, pria anak turun dari tengah kiri, kemudian perempuan mengenakan dress turun dari tengah kanan," kata Ipda Saji.
"Kemudian perempuan berbaju putih celana hijau turun dari tengah kiri. Di momen yang ketujuh ada indi
kator mobil Alphard menyala kemudian mundur," sambung dia.
4. Tak Ada DNA Orang Lain di TKP
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Puslabfor Polri tidak menemukan adanya DNA orang lain di lokasi kejadian.
Puslabfor Polri memastikan DNA yang ada di dalam mobil Alphard adalah milik Brigadir RAT.
"Jadi dengan demikian, kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain, adanya profil korban yang kami ambil dari sampel darah korban yang ada di jok," ucap Irfan.
"Terus untuk hasil pemeriksaan senjata api, satu pucuk senjata api HS Kaliber 9 mm buatan Kroasia dengan H 258799 itu dapat berfungsi dengan baik, jadi masih aktif, jadi masih akhir dan sudah pernah ditembakkan positif mengandung GSR jadi senjata tapi tersebut masih ada GSR-nya, berarti masih baru ditembakkan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.